Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perkembangan Televisi dari Analog ke Digital

Kompas.com - 03/11/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Elemen-elemen ini akan membentuk gambar ketika diputar secara mekanis dengan lingkaran spiral.

Baca juga: Sejarah Penemuan Televisi

Berkembang ke TV Digital

TV digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan sinyal data ke pesawat televisi.

Pada awal pengoperasiannya, sistem digital ini umumnya disiarkan secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi sekaligus uji coba sistem tersebut untuk menemukan hasil penerapan siaran tv yang paling ekonomis sesuai kebutuhan.

Namun, ternyata pesawat TV Analog tidak bisa menerima sinyal digital, sehingga diperlukan pesawat TV Digital baru yang berfungsi mengubah sinyal digital menjadi analog.

Proses perpindahan dari teknologi analog ke digital sendiri membutuhkan sejumlah penggantian perangkat, baik dari sisi pemancar atau sisi penerima siaran.

Kendati begitu, frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat difungsikan pada penyiaran televisi digital.

Adapun keunggulan televisi digital sebagai berikut:

  • High definition, 5-6 kali lebih halus dibanding televisi analog.
  • Finest sound, kemampuan mereproduksi suara seperti sumber aslinya.
  • Multifunction, memberi kemampuan merekam dan mengedit siaran.
  • Multichannel, satu saluran dapat terisi lebih dari lima program berbeda.

 

Referensi:

  • Sadimin. (2020). Seri Rahasia dibalik Televisi. Semarang: ALPRIN.
  • Suliswinarni. (2020). Ensiklopedia Sejarah Penemuan: Jam-Kereta Api-Telepon-Televisi-Komputer. Semarang: ALPRIN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com