KOMPAS.com - Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah mata angin berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat.
Sebelum digunakan untuk menunjukkan arah, kompas mulanya digunakan sebagai sarana ramalan.
Kompas tercatat pertama kali digunakan di Eropa Barat dan Persia terjadi sekitar awal tahun 1270.
Jauh sebelumnya, kompas sudah ditemukan di Tiongkok. Berikut adalah sejarah penemuan kompas.
Baca juga: Biografi Laksamana Maeda: Tokoh Jepang yang Rumahnya Jadi Tempat Perumusan Proklamasi
Kompas diperkirakan mulai berkembang di Tiongkok pada abad ke-3 atau pada tahun 206.
Saat itu, kompas digunakan sebagai perlengkapan untuk ramalan pada awal Dinasti Han.
Pada abad ke-9, orang Tiongkok mengembangkan kompas berupa jarum yang mengambang dan berputar.
Setelah itu, pada abad ke-11, Dinasti Song mencoba mengadopsi kompas untuk alat navigasi.
Kemudian, kompas mulai dimiliki oleh orang Persia dan diperdagangkan kepada orang Eropa.
Pada abad ke-15, seorang pelaut asal Arab, Ibnu Maid, memodifikasi bentuk kompas.
Saat itu, tidak banyak orang Arab yang menjadi pelaut. Namun, berkat kecerdasannya, Ibnu Majid berhasil membuat kompas dengan 32 arah mata angin.
Kompas buatan Ibnu Majid kemudian dikenal sebagai bentuk awal kompas modern.
Baca juga: Bangsa Eropa yang Kali Pertama Mendarat di Indonesia
Pada abad ke-19 tepatnya tahun 1877, orang Inggris bernama William Thomson mencoba membuat kompas yang bisa diterima banyak negara.
Thomson mencoba memperbaiki kekurangan dari penyimpangan magnetik pada kompas karena meningkatnya penggunaan besi di dalam kapal.
Sejak saat itu, terciptalah kompas yang bisa digunakan di banyak negara.
Referensi: