KOMPAS.com - Zaman Batu Muda atau Zaman Neolitikum adalah masa prasejarah ketika manusia menggunakan alat-alat dari batu yang sudah dihaluskan.
Pada masa ini, telah terjadi revolusi kebudayaan besar dalam peradaban manusia, mulai dari peralatan yang digunakan hingga pola kehidupan.
Lantas, bagaimana pola kehidupan manusia purba pada Zaman Batu Muda atau Zaman Neolitikum?
Baca juga: Masa Bercocok Tanam: Ciri-ciri, Kehidupan, dan Peninggalan
Pola kehidupan manusia purba pada Zaman Batu Muda adalah food producing atau menghasilkan makanannya sendiri.
Diperkirakan bahwa manusia pada zaman ini sudah mengenal adanya tradisi pertukaran barang atau dagang, beternak, serta mengembangkan kebudayaan agraris meskipun masih dalam tingkatan yang sederhana.
Selain itu, manusia purba era Neolitikum juga sudah mulai memelihara hewan sekaligus beraneka ragam tumbuhan.
Semak belukar mulai dimanfaatkan oleh mereka untuk dijadikan ladang, sehingga dapat menghasilkan makanan.
Akan tetapi, meskipun mereka sudah mengetahui cara bercocok tanam dan beternak, cara hidup mereka terbilang belum teratur.
Hal ini dapat dilihat dari cara mereka membangun perkampungan yang masih tidak beraturan alias berantakan.
Baca juga: Masa Bercocok Tanam di Indonesia
Manusia purba dikenal sebagai makhluk hidup yang senang berpindah-pindah tempat tinggal (nomaden).
Namun, manusia purba pada Zaman Batu Muda sudah mulai membangun tempat tinggal permanen seperti rumah sederhana dan membuat kerajinan tangan.
Beberapa hasil kerajinan tangan yang mereka buat adalah perhiasan, pakaian, dan tembikar.
Perhiasan dapat berupa gelang dan kalung yang terbuat dari batu indah dan banyak ditemukan di Jawa.
Sementara itu, pakaian berhasil dibuat setelah ditemukannya alat pemukul kulit kayu.
Alat tersebut ditemukan di Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan beberapa tempat lainnya.