Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Kerupuk, Pernah Jadi Makanan Berkelas

Kompas.com - 26/10/2022, 17:30 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerupuk adalah makanan pendamping yang dikenal oleh berbagai kalangan di Indonesia.

Makanan pendamping, sebagaimana sumber literatur dari laman Kompas.com edisi 9 Agustus 2020, makanan pendamping lazim dipahami masyarakat luas dengan nama kudapan.

Sejak masa sebelum abad 10 Masehi, rupanya kerupuk sudah ada dalam catatan tertulis sejarah di Indonesia.

Baca juga: Sejarah Kerupuk di Indonesia, Makanan Pokok pada Masa Penjajahan

Catatan itu ada di naskah Jawa Kuno.

Ilustrasi kerupuk singkong.DOK.SHUTTERSTOCK/Bayu Condrowibowo Ilustrasi kerupuk singkong.

Kerupuk berbentuk makanan ringan yang digoreng dengan minyak goreng atau kelapa.

Kasta

Pengusaha kerupuk getas di Bangka Belitung.Dok. Istimewa Pengusaha kerupuk getas di Bangka Belitung.

Bahan dasar kerupuk, di masa sejarah kuno, salah satunya adalah kulit sapi atau kerbau.

Nama kerupuk berbahan dasar kulit sapi atau kerbau ini adalah rambak.

Sementara itu, pada abad ke-19 di Jawa, muncul juga varian kerupuk aci.

Kerupuk aci berbeda bahannya dengan kerupuk rambak.

Baca juga: Resep Kerupuk Singkong Pedas untuk Isi Stoples Camilan di Kantor

Kerupuk aci berbahan dasar singkong atau ketela pohon.

Rambak adalah kerupuk yang memiliki kisah unik.

Kiri bawah, kerupuk teripangKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Kiri bawah, kerupuk teripang

Pasalnya, pada masa sejarah kuno, rambak adalah kerupuk penganan para priyayi alias bangsawan atawa kelompk kaum berkelas.

Warga kasta rendah tidak memakan rambak.

Kerupuk rambak untuk kalangan berada adalah yang berbahan dasar kulit sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com