JAKARTA, KOMPAS.com - Kerupuk adalah makanan pendamping yang dikenal oleh berbagai kalangan di Indonesia.
Makanan pendamping, sebagaimana sumber literatur dari laman Kompas.com edisi 9 Agustus 2020, makanan pendamping lazim dipahami masyarakat luas dengan nama kudapan.
Sejak masa sebelum abad 10 Masehi, rupanya kerupuk sudah ada dalam catatan tertulis sejarah di Indonesia.
Baca juga: Sejarah Kerupuk di Indonesia, Makanan Pokok pada Masa Penjajahan
Catatan itu ada di naskah Jawa Kuno.
Kerupuk berbentuk makanan ringan yang digoreng dengan minyak goreng atau kelapa.
Kasta
Bahan dasar kerupuk, di masa sejarah kuno, salah satunya adalah kulit sapi atau kerbau.
Nama kerupuk berbahan dasar kulit sapi atau kerbau ini adalah rambak.
Sementara itu, pada abad ke-19 di Jawa, muncul juga varian kerupuk aci.
Kerupuk aci berbeda bahannya dengan kerupuk rambak.
Baca juga: Resep Kerupuk Singkong Pedas untuk Isi Stoples Camilan di Kantor
Kerupuk aci berbahan dasar singkong atau ketela pohon.
Rambak adalah kerupuk yang memiliki kisah unik.
Pasalnya, pada masa sejarah kuno, rambak adalah kerupuk penganan para priyayi alias bangsawan atawa kelompk kaum berkelas.
Warga kasta rendah tidak memakan rambak.
Kerupuk rambak untuk kalangan berada adalah yang berbahan dasar kulit sapi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.