Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Stadion Kanjuruhan

Kompas.com - 03/10/2022, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stadion Kanjuruhan adalah markas yang sering digunakan oleh Arema FC, klub asal Malang.

Stadion Kanjuruhan berlokasi di Jalan Trunujoyo, Krajan, Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen, Malang, Jawa Timur, dengan kapasitas 35.000 tempat duduk.

Belakangan ini, nama Stadion Kanjuruhan sedang menjadi perhatian utama masyarakat akibat tragedi kerusuhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022, setelah Arema kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

Tragedi Kanjuruhan telah menewaskan 131 korban jiwa dan ratusan korban lainnya luka-luka.

Lalu, bagaimana sejarah Stadion Kanjuruhan?

Baca juga: Sejarah Kerusuhan Sepak Bola di Indonesia

Pembangunan awal

Stadion Kanjuruhan adalah stadion sepak bola milik pemerintah Kabupaten Malang.

Menurut riwayat, Stadion Kanjuruhan mulai dibangun pada 1997 dan diresmikan oleh Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri pada 9 Juni 2004.

Bersamaan dengan dibukanya Stadion Kanjuruhan, diadakan pula kompetisi Divisi Satu Liga Pertamina tahun 2004, antara Arema Malang melawan PSS Sleman.

Pertandingan itu dimenangi Arema dengan skor 1-0.

Nama Kanjuruhan diambil dari sebuah kerajaan Hindu di Malang yang berdiri pada abad ke-6.

Bukti adanya Kerajaan Kanjuruhan dapat dilihat dari Prasasti Dinoyo yang menceritakan tentang kerajaan di Malang yang merupakan pusat aktivitas budaya dan politik sekitar tahun 760 hingga 1414.

Dengan dibukanya Stadion Kanjuruhan, Arema yang awalnya bermarkas di Stadion Gayana, berpindah kandang.

Baca juga: Sejarah Jersey Sepak Bola, Bahan Wol, Katun, hingga Sintetis

Renovasi

Setelah sempat tidak beroperasi selama pandemi Covid-19 sedang merebak, Stadion Kanjuruhan terpilih menjadi salah satu lokasi babak penyisihan Piala Presiden 2022.

Untuk menyambut acara tersebut, Pemerintah Kabupaten Malang bersama dengan Manajemen Arema FC merenovasi stadion dengan tujuan mempercantik Stadion Kanjuruhan.

Dana renovasi didapat dari APBD dan sinergi dengan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana alias Juragan 99.

Sampai saat ini, Stadion Kanjuruhan pun masih aktif digunakan sebagai tempat pertandingan sepak bola di Malang.

Baca juga: PSAI, Federasi Sepak Bola Amputasi di Indonesia

Kerusuhan

Pada 1 Oktober 2022, setelah pertandingan Arema melawan Persebaya, kerusuhan terjadi.

Kerusuhan pecah akibat suporter Arema merasa kecewa dengan kekalahan klub sepak bola favorit mereka.

Setelah pertandingan berakhir, para suporter yang kecewa dengan kekalahan Arema, berbondong-bondong turun ke tengah lapangan.

Semakin lama, gelombang suporter pun semakin tak terbendung di lapangan sehingga membuat pihak keamanan memutuskan untuk melemparkan gas air mata.

Tujuannya adalah untuk menenangkan dan membubarkan massa, tetapi yang terjadi justru massa semakin panik, berhamburan, dan berdesak-desakan supaya dapat segera keluar dari stadion.

Kerusuhan yang terjadi pascalaga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, disebutkan telah menewaskan 131 orang.

 

Referensi:

  • Saraswati, Desi dan Jho Juanda. (2013). 365++ Fakta Sepak Bola. Jakarta Timur: Be Champion.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com