Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah DN Aidit, MH Lukman, dan Njoto Bangkitkan PKI yang Mati Suri

Kompas.com - 30/09/2022, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Peristiwa Pemberontakan Madiun 1948 merupakan pukulan berat bagi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Meski tidak semua tokoh sentral PKI mendukung pemberontakan tersebut, tetapi imbasnya membuat seluruh tubuh organisasi PKI sekarat.

Di tengah kondisi partai yang terpuruk, muncul nama Dipa Nusantara Aidit, Muhammad Hatta Lukman, dan Njoto.

Tiga tokoh inilah yang membangkitkan PKI dari keterpurukan usai Tragedi Madiun.

DN Aidit, MH Lukman, dan Njoto, bahkan disebut-sebut sebagai The Three Musketeers yang menjadi trisula PKI.

Ketiganya adalah pucuk pimpinan PKI sejak 1950-an, yang merehabilitasi PKI hingga menjelma menjadi partai komunis terbesar ketiga di dunia setelah RRC dan Uni Soviet.

Berikut kisah DN Aidit, MH Lukman, dan Njoto, dalam membangun PKI usai Peristiwa Pemberontakan Madiun 1948.

Baca juga: Pemberontakan PKI Madiun 1948

Perkenalan trisula PKI

DN Aidit pertama kali bertemu MH Lukman pada masa pendudukan Jepang, tepatnya pada 1943 di Menteng 31, Jakarta, yang dikenal sebagai "sarang" pemuda aktivis kemerdekaan.

Mereka bergabung dalam Gerakan Indonesia Merdeka, di mana Aidit kemudian menjadi ketuanya dan Lukman sebagai anggota.

Dari situlah, Aidit dan Lukman menjadi teman akrab yang juga sama-sama masuk Barisan Pelopor Indonesia (BPI) pada 1944.

Mereka juga pernah dijebloskan ke penjara Jatinegara oleh Jepang karena ikut menggerakkan demonstrasi di Lapangan Ikada pada 19 September 1945 dan ditawan di Pulau Onrust di Kepulauan Seribu, selama tujuh bulan.

Saat menjadi penghuni Menteng, Aidit dan Lukman berguru pada tokoh-tokoh komunis senior seperti Widarta dan Wikana.

Bahkan setelah bebas dari Pulau Onrust, keduanya langsung menuju Yogyakarta, yang saat itu menjadi kantor pusat PKI.

Di sanalah mereka bertemu Njoto, pemuda 19 tahun yang menjadi wakil PKI Banyuwangi dalam Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Trio komunis yang sering berdiskusi dan bertukar pendapat terkait arah gerakan partai ini kemudian menjadi sahabat dekat dan tumbuh bersama di PKI.

Baca juga: DN Aidit, Pemimpin Terakhir PKI

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com