Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stop Kontak dan Saklar, Berbeda dan Punya Sejarah Sendiri-sendiri

Kompas.com - 24/09/2022, 18:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

Harvey merancang stop kontak yang berbentuk soket.

Soket sering disebut dengan colokan listrik.

Alat ini berbentuk seperti lubang.

Soket biasanya ditanam pada tembok dan tersambung dengan sumber kelistrikan rumah.

Soket temuan Harvey Hubble dimasukkan ke dalam fitting atau dudukan pengalir listrik pada lampu.

Waktu

Harvey Hubble membutuhkan waktu hingga 11 tahun untuk menjadikan stop kontak merakyat.

Pasalnya, baru pada 1915, dunia industri memproduksi stop kontak secara masif.

Gegara langkah dunia industri itu, masyarakat luas mengenal dan memanfaatkan stop kontak.

Stop kontak di Indonesia memiliki dua lubang colokan.

Sementara, di beberapa negara di luar Indonesia, semisal di Jepang, stop kontak memiliki tiga lubang colokan.

Saklar

Ilustrasi saklar lampuUnsplash/Heeren Darji Ilustrasi saklar lampu

Berbeda dengan stop kontak, saklar punya fungsi menyambung atau memutus aliran listrik di rumah.

Pada saklar, ada piranti untuk mematikan maupun menghidupkan piranti elektronik, lazimnya lampu.

Ada piranti "on" dan "off" pada saklar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com