Sekilas tentang Teknologi Transponder

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi transponder kini digunakan untuk melacak keberadaan sesuatu atau seseorang.

Transponder merupakan kependekan dari transmitter responder.

Cara kerja teknologi transponder kira-kira mendekati kerja piranti pemancar radio yang otomatis.

Radio

KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA USBL transponder diturunkan ke dalam laut guna mencari Cocpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT 610, Sabtu (3/11/2018).

Secara ringkas, transponder mempunyai tiga kegunaan.

Teknologi transponder bertugas menerima sinyal.

Kedua, teknologi transponder mampu menguatkan sinyal.

Ketiga, teknologi transponder mengirimkan sinyal melalui frekwensi tertentu.

Teknologi transponder memanfaatkan komunikasi nirkabel.

Menurut sumber literasi berjudul techtarget.com, pengguna teknologi transponder adalah kalangan militer.

Teknologi transponder dikenal sejak masa Perang Dunia II di kisaran tahun 1940-an.

Penggunaan teknologi transponder oleh militer bertujuan untuk melacak keberadaan pesawat musuh maupun pesawat sendiri maupun kawan.

Sudah barang tentu, bentuk teknologi transponder di masa awal tampak lebih besar ketimbang di masa sekarang.

Baca juga: Tak Pakai Transponder, Pesawat Militer Rusia Hampir Tabrak Pesawat Komersil

Sepeda

ISSI Sepeda Contoh transponder terpasang di bagian garpu kiri sepeda peserta balap sepeda nomor jalan raya touring 56 kilometer pada Tour of Kemala 2022 di Kabupaten Belitong, Provinsi Bangka Belitung pada 17-18 September 2022.

Pada zaman digital di era 2000-an, pengguna teknologi transponder berkembang ke segmen otomotif.

Dunia balap sepeda, sepeda motor, dan balap mobil memanfaatkan teknologi transponder untuk perhitungan waktu peserta balapan.

Teknologi transponder kini berbentuk alat kecil yang dipasang pada kendaraan.

Di sepeda, misalnya, pada ajang balap sepeda Tour of Belitong 2022, teknologi transponder dipasang di bagian garpu depan antara bagian kanan atau kiri.

Pada cabang olahraga ultramarathon berjarak 150 kilometer, teknologi transponder dipasang di bagian tubuh peserta atau di tas yang dibawa peserta saat berlari.

ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Prajurit TNI AL menyiapkan alat 'USBL Transponder' sebelum melanjutkan operasi SAR pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di geladak KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Tim SAR gabungan pada hari keenam kembali melakukan pencarian dari puing dan korban dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu (9/1/2021).