Hubungan itu dirumorkan terjalin setelah Robert menikah, sehingga Elizabeth I disebut telah menjadi selingkuhannya.
Akan tetapi, sampai saat ini, bukti perselingkuhan Robert dan Elizabeth I tidak pernah terbukti.
Baca juga: Edward VIII, Raja Inggris yang Turun Takhta demi Cinta
Semasa pemerintahannya, Ratu Elizabeth I dipandang telah memajukan Kerajaan Inggris.
Salah satu tindakan pertamanya sebagai seorang ratu adalah mendirikan kembali gereja Protestan Inggris yang saat ini dikenal sebagai Gereja Inggris.
Ketika memimpin, Ratu Elizabeth I juga dikenal lebih moderat dibanding ayah dan saudara tiri laki-lakinya.
Salah satu semboyan yang dicanangkan oleh Ratu Elizabeth I ialah video et taceo, yang berarti saya melihat dan tidak mengatakan apa-apa.
Maksudnya, ia cenderung toleran dan tidak mengambil tindakan keji apabila ada yang berbeda dengannya.
Selama Ratu Elizabeth I berkuasa, banyak lika-liku yang harus ia hadapi.
Mulai dari adanya upaya penggulingan kekuasaan hingga berbagai perang.
Kendati begitu, selama sekitar 40 tahun berkuasa, Ratu Elizabeth I berhasil membuat kondisi Inggris tetap stabil dan membentuk identitas nasional.
Baca juga: Camilla, Permaisuri Raja Charles III
Sekitar Maret 1603, kondisi kesehatan Ratu Elizabeth I mulai menurun.
Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia pada 24 Maret 1603, di usia 69 tahun.
Malam harinya, peti mati Elizabeth I dibawa ke Istana Whitehall, Inggris, dengan menggunakan kapal.
Pada prosesi pemakaman yang dilaksanakan pada 28 April 1603, peti mati Elizabeth I dibawa ke Biara Westminster menggunakan kereta jenazah dan dimakamkan di sana.
Kedudukan Ratu Elizabeth I kemudian digantikan oleh James I (1603-1625), anak laki-laki dari Mary Ratu Skotlandia.
Referensi: