Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muchdi Purwoprandjono, Tokoh BIN yang Sempat Terseret Kasus Munir

Kompas.com - 12/09/2022, 11:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Muchdi Purwoprandjono adalah mantan Komandan Jenderal Kopassus atau Komando Pasukan Khusus pada era Soeharto dan pernah menjadi Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) sejak 2001 hingga 2005.

Saat bekerja di BIN, Muchdi Purwoprandjono terseret dalam kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib.

Muchdi Purwoprandjono sempat ditangkap dan menjadi terdakwa pembunuhan Munir, tetapi ia kemudian dibebaskan dan dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan pada 2008.

Baca juga: Biografi LB Moerdani, Panglima TNI Era Orde Baru

Nama Muchdi Purwoprandjono ramai diperbincangkan setelah hacker Bjorka menyebutnya sebagai otak di balik pembunuhan Munir. 

Berikut ini profil Muchdi Purwoprandjono atau Muchdi Pr:

Awal kehidupan dan karier militer

Muchdi Purwoprandjono lahir di Sleman, Yogyakarta, pada 15 April 1949.

Ia mengenyam pendidikan sekolah rakyat hingga sekolah menengah atas (SMA) di Yogyakarta.

Setamat SMA, Muchdi Pr masuk ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan lulus pada 1970.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Muchdi pun mulai meniri karier militernya.

Muchdi disebut meniti kariernya di militer dari bawah, seperti mulai menjadi komandan peleton dan komandan kompi.

Pada 1988, Muchdi mendapatkan promosi menjadi Komandan Distrik Militer Jayapura. Ia bertugas di Jayapura hingga 1993.

Pada 1993 hingga 1995, Muchdi menjadi Kepala Staf Komando Resor Militer Biak.

Setelah itu, pada 1995-1996, ia sempat menjadi Komandan Resor Militer Garuda Putih Jambi sebelum dipindah kembali ke Jawa.

Di Jawa, Muchdi menjabat sebagai Kepala Staf Komando Daerah Militer Brawijaya Jawa Timur pada 1996-1997.

Pada 1997, ia berpindah tugas ke Bali dan menjadi Asisten Operasi Komando Daerah Militer (Kasdam) IX Udayana.

Selanjutnya, sejak 1997 hingga 1998, Muchdi menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer atau Pangdam VI Tanjung Pura, Kalimantan.

Karier Muchdi terus meningkat hingga akhirnya ia diangkat menjadi Komandan Jenderal atau Danjen Kopassus pada 1998.

Dicopot dari Kopassus

Muchdi juga disebut memiliki hubungan dekat dengan Prabowo Subianto, menantu Presiden Soeharto.

Kala itu, Prabowo menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com