Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Elizabeth I, Sang Ratu Perawan

Semasa hidup, Ratu Elizabeth I diketahui tidak pernah menikah dan memiliki anak, sehingga ia dijuluki sebagai Ratu Perawan.

Selain itu, masa pemerintahan Ratu Elizabeth I juga sering disebut sebagai Zaman Elizabeth ketika Inggris dianggap sebagai kekuatan utama Eropa dalam bidang politik, perdagangan, sekaligus seni.

Masa kecil

Elizabeth lahir di Istana Greenwich, Inggris, pada 7 September 1533.

Ia merupakan anak dari Raja Henry VIII dengan istri keduanya, Anne Boleyn.

Keputusan Henry VIII untuk menikahi Anne sebenarnya sudah ditentang oleh Paus.

Paus tidak ingin sang bercerai dengan istri pertamanya, Catherine dari Aragon, yang telah melahirkan seorang putri bernama Mary Tudor.

Namun, Henry VIII sangat menginginkan anak laki-laki, sehingga memutuskan menikah dengan Anne.

Akan tetapi, dari pernikahannya dengan Anne, Henry kembali mendapatkan seorang bayi perempuan bernama Elizabeth.

Henry VIII disebut-sebut sangat kecewa dengan kelahiran putri keduanya ini.

Alhasil, ketika Elizabeth baru berusia sekitar 2,5 tahun, Henry membunuh Anne dengan tuduhan perzinahan dan pengkhianatan.

Kendati begitu, Henry VIII tetap memperlakukan putrinya itu dengan penuh kasih sayang dan bahkan menjadikan Elizabeth sebagai pewaris takhta ketiga.

Henry VIII kemudian menikah untuk ketiga kalinya dengan seorang wanita bernama Jane Seymour, yang melahirkan seorang putra bernama Edward.

Semasa kecil, Elizabeth banyak menghabiskan waktu bersama saudara tirinya itu.

Ia juga mengenyam pendidikan yang seharusnya hanya diperuntukkan kaum pria saja, seperti program bahasa klasik, sejarah, retorika, dan filsafat moral.

Dinobatkan sebagai ratu

Ketika Raja Henry VIII wafat pada 1547, takhta kerajaan turun kepada putranya, Edward VI.

Edward VI menjadi raja Inggris sejak 1547 hingga meninggal pada 1553.

Setelah Edward VI wafat, Inggris dipimpin oleh Ratu Lady Jane Grey, cicit dari Henry VII, dalam jangka waktu yang sangat singkat.

Lady Jane Grey hanya berkuasa selama sembilan hari, yaitu sejak 10 hingga 19 Juli 1553.

Ia digulingkan dan takhta Inggris diambil alih oleh putri pertama Henry VIII, Mary I, pada 18 Juli 1553.

Mary I yang juga merupakan saudara tiri Elizabeth, berkuasa sebagai Ratu Inggris selama lima tahun sebelum ia meninggal dunia pada 1558.

Kedudukan Mary I kemudian digantikan oleh Elizabeth I sejak 17 November 1558 hingga 24 Maret 1603.

Memutuskan tidak menikah

Sejak naik takhta, Ratu Elizabeth I memutuskan untuk tidak menikah. Itulah mengapa ia disebut sebagai Ratu Perawan.

Pada 1566, parlemen sempat meminta Ratu Elizabeth I untuk menikah, tetapi permintaan itu dia tolak.

Ratu Elizabeth I mengatakan bahwa ia lebih memilih untuk menikah dengan negara daripada menikah dengan seorang pria.

Pernyataan sang ratu pun terus ia pegang sampai akhir hayatnya.

Kendati begitu, Ratu Elizabeth I sempat dirumorkan menjalin hubungan dengan seorang bangsawan Inggris bernama Robert Dudley.

Ratu Elizabeth I dengan Robert memang sudah saling mengenal sejak kecil.

Mereka juga kerap menghabiskan banyak waktu bersama dan memiliki kegemaran yang sama, seperti menari dan berburu.

Persahabatan keduanya kemudian memicu timbulnya isu hubungan antara Ratu Elizabeth I dan Robert.

Hubungan itu dirumorkan terjalin setelah Robert menikah, sehingga Elizabeth I disebut telah menjadi selingkuhannya.

Akan tetapi, sampai saat ini, bukti perselingkuhan Robert dan Elizabeth I tidak pernah terbukti.

Masa pemerintahan

Semasa pemerintahannya, Ratu Elizabeth I dipandang telah memajukan Kerajaan Inggris.

Salah satu tindakan pertamanya sebagai seorang ratu adalah mendirikan kembali gereja Protestan Inggris yang saat ini dikenal sebagai Gereja Inggris.

Ketika memimpin, Ratu Elizabeth I juga dikenal lebih moderat dibanding ayah dan saudara tiri laki-lakinya.

Salah satu semboyan yang dicanangkan oleh Ratu Elizabeth I ialah video et taceo, yang berarti saya melihat dan tidak mengatakan apa-apa.

Maksudnya, ia cenderung toleran dan tidak mengambil tindakan keji apabila ada yang berbeda dengannya.

Selama Ratu Elizabeth I berkuasa, banyak lika-liku yang harus ia hadapi.

Mulai dari adanya upaya penggulingan kekuasaan hingga berbagai perang.

Kendati begitu, selama sekitar 40 tahun berkuasa, Ratu Elizabeth I berhasil membuat kondisi Inggris tetap stabil dan membentuk identitas nasional.

Wafat

Sekitar Maret 1603, kondisi kesehatan Ratu Elizabeth I mulai menurun.

Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia pada 24 Maret 1603, di usia 69 tahun.

Malam harinya, peti mati Elizabeth I dibawa ke Istana Whitehall, Inggris, dengan menggunakan kapal.

Pada prosesi pemakaman yang dilaksanakan pada 28 April 1603, peti mati Elizabeth I dibawa ke Biara Westminster menggunakan kereta jenazah dan dimakamkan di sana.

Kedudukan Ratu Elizabeth I kemudian digantikan oleh James I (1603-1625), anak laki-laki dari Mary Ratu Skotlandia.

Referensi:

  • Adams, Simon. (2002). Leicester and the Court: Essays in Elizabethan Politics. Manchester: Manchester University Press.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/12/160000079/elizabeth-i-sang-ratu-perawan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke