Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Raden Saleh: Sang Pelukis Raja

Kompas.com - 03/09/2022, 08:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Raden Saleh adalah pelukis Indonesia yang terkenal dengan lukisan berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro.

Raden Saleh hidup pada masa kolonial Belanda dan menjadi pionir seni modern di Indonesia.

Ciri khas karya Raden Saleh adalah perpaduan romantisme populer di Eropa pada masa itu dengan elemen-elemen yang menunjukkan latar belakang dirinya sebagai orang Jawa.

Baca juga: Biografi Tokoh Indonesia: Kolonel Abundjani

Raden Saleh telah lama dikenal sebagai salah satu seniman besar di Indonesia dan mendapatkan julukan Sang Pelukis Raja.

Berikut ini biografi Raden Saleh:

Awal kehidupan Raden Saleh

Raden Saleh lahir di Terbaya, sebuah daerah di Semarang, Jawa Tengah, dengan nama lengkap Raden Saleh Syarif Bustaman.

Namun, tidak diketahui secara pasti tahun kelahiran Raden Saleh.

Beberapa sumber menyatakan bahwa Raden Saleh terlahir pada 1807 atau 1811.

Ada juga sumber yang menyebut bahwa Raden Saleh terlahir pada 1809, 1810, 1814 atau 1815.

Ia adalah anak dari Sayyid Hoesen bin Alwi bin Awal bin Jahja yang merupakan keturunan Arab.

Sementara itu, ibunya adalah Mas Adjeng Zarip Hoesen, yang memiliki darah Jawa.

Paman Raden Saleh adalah bupati Semarang. Oleh karena itu, sejak berusia 10 tahun, Raden Saleh mulai bersinggungan dengan orang-orang Belanda yang menjadi atasan pamannya di kantor pemerintahan.

Raden Saleh juga telah menunjukkan bakat menggambar sejak bersekolah di sekolah rakyat atau volks school.

Ketika masih berusia 12 tahun atau 15 tahun, dengan bakat melukisnya, Raden Saleh berhasil mencuri perhatian seorang pelukis Belgia bernama A.A.J. Payen.

A.A.J. Payen adalah pelukis yang datang ke Indonesia untuk membantu Prof Reinwardt, pendiri Kebun Raya Bogor yang kala itu masih bernama Buitenzorg.

Adapun Prof Reinwardt juga merupakan Direktur Pertanian, Kesenian, dan Ilmu Pengetahuan untuk Jawa dan pulau-pulau sekitarnya pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

Prof Reinwardt bersama satu tim juru gambar dan juru lukis, termasuk A.A.J. Payen, berkeliling Pulau Jawa, dan kemudian bertemu dengan Raden Saleh yang kala itu tinggal di Cianjur, di rumah Residen Priangan, Jonkheer Robert L.S. Van der Capellen.

Kala itu, Raden Saleh juga disebut mengenyam pendidikan di Sekolah Raja yang didirikan Van der Capellen.

Bakat melukis Raden Saleh pun mampu memikat hati Payen. Ia kemudian diangkat menjadi murid sang pelukis keturunan Belgia itu.

Dari Payen, Raden Saleh mulai berkenalan dengan cat minyak, terpentin, minyak rami, palet, dan pisau lukis.

Payen juga mengajarkan kepada Raden Saleh tentang gaya lukisan Eropa serta seni Barat.

Payen kerap mengajak Raden Saleh berkeliling Jawa dalam perjalanan dinasnya.

Melalui perjalanan itu, Raden Saleh mendapatkan banyak inspirasi untuk lukisannya.

Payen pun kemudian memberi tugas kepada Raden Saleh untuk melukiskan tipe-tipe orang Indonesia di daerah yang mereka singgahi.

Belajar ke Eropa

Selain Payen, bakat melukis Raden Saleh juga banyak berkembang berkat peran Van de Capellen.

Bagi Raden Saleh, Van der Capellen selayaknya seorang bapak yang memberikan perhatian kepadanya.

Berkat Van der Capellen pula, Raden Saleh mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu di Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com