Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Si Alamsyah

Kompas.com - 30/07/2022, 19:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alamsyah merupakan sebuah cerita rakyat Melayu yang mengisahkan seorang anak raja yang dibuang ke hutan.

Dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan di Tanah Alas. Sang raja memerintah dengan adil dan bijaksana.

Sang raja dibantu seorang penasihat yang bernama Tande Wakil yang sangat dipercayainya.

Saat itu, rakyat di Kerajaan Tanah Alas hidup dalam keadaan damai, aman, serta sejahtera.

Namun dalam kehidupan pribadinya, sang raja dan permaisuri kurang bahagia karena belum memiliki seorang anak.

Mereka selalu berdoa dan berusaha supaya dikaruniai anak.

Suatu ketika sang raja bermimpi dalam tidurnya. Di mimpi tersebut ia bertemu seorang kakek.

Sang kakek tersebut memberitahu raja supaya istrinya meminum ramuan yang dibuat oleh tabib di sebuah hutan di ujung wilayah kerajaan.

Keesokan harinya si raja memerintahkan tentaranya untuk mencari tabib tersebut dan membawanya ke istana kerajaan.

Begitu dapat, si tabib dibawa ke istana dan disuruh membuat ramuan untuk istri raja.

Benar saja, tak berselang lama, istri raja akhirnya mengandung. Sembilan bulan kemudian akhirnya lahir seorang bayi laki-laki.

Bayi tersebut kemudian diberi nama Alamsyah oleh sang raja.

Dibuang ke Hutan

Belum genap sebulan usia si Alamsyah, penasehat raja, si Tande Wakil, menghadap raja dan menceritakan mimpinya.

Dalam mimpi si Tande Wakil, ia menilai bahwa kelahiran si Alamsyah adalah suatu petaka besar bagi rakyat Kerajaan di Tanah Alas.

Tande Wakil menyarankan kepada raja supaya si Alamsyah dibuang ke dalam hutan.

Setelah berdiskusi sengit, akhirnya sang raja menerima nasehat Tande Wakil untuk membuang Alamsyah ke hutan.

Di hutan, Alamsyah dirawat oleh seekor kera sakti hingga ia tumbuh menjadi lelaki dewasa.

Si Kera Sakti mengajarkan sopan santun dan tata krama kepada Alamsyah, sehingga ia tumbuh menjadi pemuda yang baik.

Suatu ketika, Alamsyah berjumpa dengan seorang kakek. Setelah bertegur sapa, akhirnya si kakek tahu bahwa Alamsyah adalah putra raja.

Si kakek lantas membawa Alamsyah untuk kembali ke Istana kerajaan di Tanah Alas.

Dalam perjalanan, Alamsyah diberitahu bahwa kerajaan telah diambil alih oleh pamannya.

Paman Alamsyah memerintah dengan sewenang-wenang. Sang paman bahkan membuang ibu Alamsyah ke sebuah gubug di dalam hutan.

Alamsyah kemudian berniat menemui pamannya dan meminta memerintah secara adil dan memperhatikan ibunya.

Kembali ke Istana

Tiba di Istana, si paman tidak menyukai kedatangan Alamsyah yang meminta haknya sebagai raja.

Paman tersebut kemudian memperlakukan Alamsyah dengan sangat buruk. Ia diperintahkan bekerja secara paksa.

Hingga suatu ketika prajurit yang disuruh menjaga Alamsyah dijebak dan dibuang ke dalam jurang yang dalam.

Untungnya, si Alamsyah selamat dan ditolong oleh jin baik yang bernama Siah Ketambe.

Siah Ketambe kemudian memberitahu kepada Alamsyah bahwa pamannya menghendaki ia mati.

Setelah itu Siah Ketambe menginginkan Alamsyah memiliki ilmu beladiri supaya bisa menjaga diri dan menolong orang-orang.

Akhirnya, Alamsyah belajar ilmu beladiri dan kesaktian kepada Siah Ketambe hingga berhasil menguasainya.

Menjadi Raja

Setelah itu, Alamsyah berpamitan kepada Siah Ketambe untuk kembali ke Istana.

Alamsyah kemudian sampai ke istana kerajaan. Prajurit kerajaan kemudian menyerang si Alamsyah.

Namun, Alamsyah berhasil mengalahkan semua prajurit dan mengejutkan sang raja.

Setelah itu, pamannya yang menjadi raja menyerah kepada Alamsyah dan meminta maaf atas kesalahannya.

Alamsyah kemudian memaafkan kesalahan sang raja dan diberi haknya sebagai raja kerajaan Tanah Alas.

Setelah menjadi raja, Alamsyah kemudian menjemput ibunya dan mendudukannya sebagai orang yang terhormat.

Seluruh rakyat menyambut dengan suka cita naiknya Alamsyah sebagai raja baru yang memimpin Tanah Alas.

 

Referensi:

  • Dian K. (2017). Seri Cerita Rakyat 34 Provinsi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com