Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bilal bin Rabah, Orang yang Kali Pertama Mengumandangkan Azan

Kompas.com - 08/07/2022, 17:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bilal bin Rabah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad paling tepercaya dan setia.

Bilal bin Rabah juga merupakan orang pertama yang menjadi muadzin atau orang yang bertugas mengumandangkan azan. 

Bilal menjadi muadzin setelah ditunjuk langsung oleh Nabi Muhammad SAW.

Sebelum memeluk Islam, Bilal adalah seorang budak milik Umayyah bin Khalaf.

Setelah memeluk Islam, Bilal mengalami siksaan yang berat dari majikannya. 

Dia kemudian dibeli oleh Abu Bakar dan dibebaskan dari perbudakan.

Namun, setelah Nabi Muhammad meninggal, Bilal enggan untuk menjadi muadzin lagi.

Berikut adalah riwayat singkat dari Bilal bin Rabbah:

Baca juga: Biografi Abu Bakar, Sahabat Rasulullah yang Paling Utama

Kelahiran Bilal

Bilal bin Rabah lahir di Mekkah, Hijaz, pada 578 atau 43 tahun sebelum Hijrah Nabi.

Ayahnya seorang budak Arab dari Bani Jumah.

Ibu Bilal, Hamamah, diperkirakan mantan putri Abyssinia, dari sebuah kerajaan di Afrika Timur Laut.

Hamamah diperkirakan ditangkap setelah peristiwa Tahun Gajah. Dia kemudian dimasukkan ke dalam perbudakan.

Terlahir sebagai budak, Bilal bin Rabah kemudian bekerja untuk Umayyah bin Khalaf, salah satu pembesar Quraisy.

Bilal kemudian dianggap sebagai budak yang baik, tekun, dan tepercaya.

Baca juga: Dinasti Mamluk, Wangsa yang Didirikan Bangsa Budak

Masuk Islam

Ketika Nabi Muhammad untuk kali pertamanya menyerukan Islam, Bilal mengetahuinya dan tertarik untuk masuk agama ini.

Bilal mengenal Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad ketika ia masih menjadi budak Umayyah bin Khalaf.

Pada akhirnya, Bilal memilih masuk Islam dan menyatakan keislamannya di depan Nabi Muhammad.

Semenjak memeluk Islam, Bilal semakin yakin dan kuat pendiriannya sebagai seorang muslim.

Keislaman Bilal kemudian diketahui oleh tuannya, Umayyah bin Khalaf. Bilal kemudian mendapatkan siksaan yang berat akibat mengakui Islam.

Baca juga: Mengapa Kaum Kafir Quraisy Melakukan Pemboikotan terhadap Umat Islam?

Bilal disiksa dan dijemur di tengah gurun pasir selama beberapa hari. Ia disiksa dengan batu yang diletakkan di perut dan leher yang dililit dengan tali.

Bahkan, anak-anak orang Quraisy disuruh menyeret Bilal ke perbukitan.

Meski demikian, Bilal tetap pada pendiriannya untuk memeluk Islam.

Bilal hanya bisa memohon kepada Allah supaya dibantu dibebaskan dari siksaannya.

Doa Bilal akhirnya terkabul melalui Abu Bakar yang membeli Bilal dari Umayyah bin Khalaf.

Baca juga: Perang Riddah, Pertempuran Abu Bakar Melawan Kaum Murtad

Setelah itu, Abu Bakar memerdekakan Bilal dari statusnya sebagai budak.

Muadzin pertama

Setelah dimerdekakan oleh Abu Bakar, Bilal kemudian fokus menghabiskan waktunya bersama Nabi Muhammad.

Kedekatan Bilal dengan Nabi Muhammad membuatnya dihormati dan dimuliakan oleh para sahabat.

Baca juga: Baiat Aqabah I dan II

Bilal juga menjadi orang Islam yang ikut hijrah dari Mekkah ke Madinah bersama Nabi Muhammad pada 622.

Begitu sampai di Madinah, Nabi Muhammad kemudian memerintahkan untuk membangun masjid.

Setelah pembangunan masjid selesai, Bilal kemudian ditunjuk langsung oleh Nabi Muhammad untuk mengumandangkan azan.

Nabi Muhammad menunjuk Bilal sebagai muadzin karena memiliki suara yang bagus dan lantang.

Sejak saat itulah, adzan digunakan untuk menunjukkan waktu masuknya salat lima waktu.

Baca juga: Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Kaya dan Dermawan

Meninggalnya Bilal

Bilal menjadi muadzin sampai Nabi Muhammad meninggal dunia. Setelahnya, Bilal berhenti menjadi muadzin.

Hal itu disebabkan Bilal tidak pernah sanggup menyelesaikan lantunan adzannya.

Ia selalu tersendat ketika melafalkan kalimat "Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah" yang berarti "Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah".

Menurut sejarawan Islam, Bilal bin Rabah meninggal dunia pada 18 Hijriyah atau 640 Masehi.

Bilal meninggal dunia di Damaskus pada usia 72 tahun.

Ada versi lain yang berpendapat bahwa Bilal meninggal dunia di Madinah.

Menjelang kematiannya, Bilal berkata kepada istrinya bahwa ia senang karena segera bertemu dengan Nabi Muhammad yang sangat ia cintai.

Bilal dimakamkan di pemakaman Bab Al-Saghir, Damaskus. Namun, ada versi lain yang menyatakan bahwa Bilal dimakamkan di Amman, Yordania.

Baca juga: Sejarah Kabah dari Masa ke Masa

 

Referensi:

  • Al-Mubarakpuri, Syaikh Sahfiyur Rahman. (2021). Sirah Nabawiyah. Yogyakarta: DIVA Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biografi Imam Tirmidzi, Ulama Hadis Penulis Kutubus Sittah

Biografi Imam Tirmidzi, Ulama Hadis Penulis Kutubus Sittah

Stori
Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com