Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi IJ Kasimo, Tokoh Katolik dan Pencetus Kasimo Plan

Kompas.com - 27/06/2022, 16:04 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Rakhadian Noer Kuswana

Tim Redaksi

Meski berasaskan Katolik, PPKI tetap berhaluan kebangsaan Indonesia, serta berkooperasi dengan pemerintah.

Sebagai anggota PPKI, antara 1931-1942, IJ Kasimo menjadi anggota Volksraad atau dewan rakyat pada masa Hindia Belanda.

Ketika berada di Volksraad, IJ Kasimo merupakan seseorang yang vokal dalam menyuarakan kemerdekaan Indonesia, yang salah satunya diungkapkan dalam pidatonya pada 19 Juli 1932.

Selain itu, ia juga ikut menandatangani Petisi Sutardjo yang menginginkan kemerdekaan Indonesia.

Kemudian, pada awal kemerdekaan, PPKI yang sempat dilarang pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), dihidupkan kembali atas gagasan Kasimo dan berubah nama menjadi Partai Katolik Republik Indonesia.

Baca juga: Petisi Sutardjo: Latar Belakang, Isi, Reaksi, dan Penolakan

Menjadi menteri Indonesia

Setelah Indonesia merdeka, IJ Kasimo beberapa kali menjabat sebagai menteri, di antaranya:

  • Menteri Muda Kemakmuran I dalam Kabinet Amir Sjarifuddin II (11 November 1947-29 Januari 1948)
  • Menteri Muda Kemakmuran I dalam Kabinet Amir Sjarifuddin I (3 Juli 1947-11 November 1947)
  • Menteri Kemakmuran dalam Kabinet Darurat (19 Desember 1948-13 Juli 1949)
  • Menteri Persediaan Makanan Rakyat dalam Kabinet Hatta I (29 Januari 1948-4 Agustus 1949)
  • Menteri Kemakmuran dalam Kabinet Susanto (20 Desember 1949-21 Januari 1950)
  • Menteri Kemakmuran dalam Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949-20 Desember 1949)
  • Menteri Persediaan Makanan Rakyat dalam Kabinet Susanto (20 Desember 1949-21 Januari 1950)
  • Menteri Pengadaan Makanan Rakyat dalam Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949-20 Desember 1949)
  • Menteri Perekonomian dalam Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955-24 Maret 1956)

Baca juga: Biografi J Leimena, Menteri Kesehatan Penggagas Puskesmas

Ketika menjabat sebagai Menteri Persediaan Makanan Rakyat dalam Kabinet Hatta I (1948-1949), ia mencetuskan Kasimo Plan.

Kasimo Plan dicetuskan untuk menyelesaikan masalah pangan Indonesia dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.

Pasalnya, pada awal kemerdekaan, Indonesia mengalami kekosongan kas negara dan pajak-pajak serta bea masuk lainnya yang juga merosot secara drastis.

Dalam Kasimo Plan, juga termuat sebuah rencana produksi tiga tahunan (1948-1950) di bidang pangan.

Setelah Kasimo Plan dijalankan, kondisi ekonomi bidang pangan di Indonesia mulai membaik.

Kemudian, pada masa Agresi Militer II (1948), IJ Kasimo bersama menteri lainnya yang tidak ditangkap Belanda bergerilya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kemudian, ketika bisa kembali ke Yogyakarta, ia memprakarsai kerja sama seluruh partai Katolik Indonesia untuk bersatu menjadi Partai Katolik.

Baca juga: Todung Sutan Gunung Mulia, Tokoh Kristen dan Menteri Pendidikan

Wafat

Pada masa Orde Baru, IJ Kasimo diangkat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia.

IJ Kasimo meninggal pada 1 Agustus 1986 dalam usia 86 tahun, di Jakarta.

 

Referensi:

  • Pringgodigdo, A. K. (1986). Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.
  • Sudarmanto, J. B. (2011). Politik Bermartabat: Biografi I.J. Kasimo. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com