Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Imam Syafi'i, Pendiri Mazhab Syafi'i

Kompas.com - 04/04/2022, 11:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Imam Syafi'i merupakan seorang mufti besar umat Islam yang juga pendiri dari mazhab Syafi'i.

Ia masih kerabat Rasulullah, dari Bani Muthalib atau keturunan Al-Muthalib, saudara dari Hasyim yang merupakan kakek Nabi Muhammad SAW.

Sebelum menjadi ahli fikih besar, Imam Syafi'i pergi ke Madinah untuk berguru kepada Imam Malik, pendiri Mazhab Maliki.

Imam Syafi'i mengembangkan mazhabnya pada awal abad ke-9, yang kemudian populer di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia.

Baca juga: 4 Imam Mazhab Terbesar dalam Islam

Pendidikan Imam Syafi'i

Nama lengkap Imam Syafi'i adalah Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i al-Muththalibi al-Qurasyi. Ia lahir pada tahun 150 H atau 767 M.

Ada perbedaan pendapat di kalangan ahli sejarah terkait tempat lahir Imam Syafi'i. Ada yang mengatakan di Gaza, ada juga yang berpendapat di Asqalan, dekat Gaza.

Ketika berumur dua tahun, Imam Syafi'i dibawa ke tanah leluhurnya di Mekkah oleh sang ibu, setelah ayahnya meninggal.

Sejak kecil, Imam Syafi'i pandai dalam sastra Arab, di mana ia mampu menghafal berbagai syair-syair Arab.

Berkat bimbingan ibunya, Fatimah, ia mampu membaca dan menghafal Al Quran. Setelah itu, ia berguru kepada Sufian bin Uyainah, salah satu ahli hadis di Mekkah.

Imam Syafi'i juga berguru kepada Muslim bin Khalid Al-Zanji, yang merupakan ahli fikih di Mekkah.

Pada 780, ketika berusia 13 tahun, ia berangkat ke Madinah untuk berguru kepada Imam Malik, yang merupakan ahli fikih dan hadis sekaligus pendiri Mazhab Maliki.

Baca juga: Biografi Imam Malik bin Anas, Pendiri Mazhab Maliki

Dari Madinah, Imam Syafi'i sempat mendapatkan pekerjaan di kantor pemerintah di Yaman.

Namun, ia ditangkap oleh polisi Kekhalifahan Abbasiyah karena dituduh berafiliasi dengan organisasi ilegal.

Imam Syafi'i lantas dikirim ke Bagdad, Irak, untuk diadili langsung di depan Khalifah Harun al-Rasyid. Beruntung, ia mampu membela diri dan akhirnya dilepaskan.

kemudian pindah ke Bagdad pada 801 untuk berguru kepada Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani tentang fikih Hanafi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com