Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legiun Mangkunegaran, Bala Tentara Jawa yang Sekuat Militer Eropa

Kompas.com - 22/01/2022, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Legiun Mangkunegaran adalah bala tentara milik Praja Mangkunegaran yang pernah menjadi kesatuan militer terbaik di Asia pada masanya.

Legiun Mangkunegaran dibentuk oleh Mangkunegara II pada 1808 dengan mengadopsi militer Prancis, Grande Armee, yang menjadi angkatan darat terkuat di dunia saat itu.

Hasilnya, Legiun Mangkunegaran berkembang menjadi kesatuan militer terbaik dan paling modern di Asia yang mampu memenangkan banyak pertempuran.

Sejarah pembentukan

Sejarah pembentukan Legiun Mangkunegaran dapat ditelusuri dari tradisi kemiliteran yang diletakkan oleh Pangeran Sambernyawa atau Mangkunegara I.

Selama Mangkunegara I berkuasa (1757-1795), terdapat pasukan gerilya yang berjuang sebagai satuan militer Praja Mangkunegaran.

Baca juga: Mangkunegaran: Sejarah, Pendiri, Raja-raja, dan Pemerintahan

Satuan militer tersebut terdiri atas 12 kesatuan berpengalaman, 22 unit infanteri, kavaleri, dan artileri, yang masing-masing terdiri atas 44 orang.

Pasukan tersebut kemudian dikembangkan oleh Mangkunegara II menjadi Legiun Mangkunegaran pada 1808.

Legiun Mangkunegaran dibentuk dengan mengadopsi persenjataan, taktik, organisasi, hingga penampilan fisik Grande Armee, yang berada di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.

Tidak hanya itu, nama legiun sendiri juga diadopsi dari bahasa Perancis, yaitu Legionnaire, yang berarti pasukan bala tentara.

Legiun Mangkunegaran dibentuk dengan tugas utama untuk menghadapi pemberontakan rakyat dan sebagai cadangan pasukan Hindia Belanda.

Meski tidak menyukai Belanda, tetapi Mangkunegara II mendahulukan kepentingan kerajaan untuk memiliki bala tentara yang kuat seperti satuan militer Eropa.

Baca juga: Beda Keraton Surakarta dan Mangkunegaran

Pelatihan Legiun Mangkunegaran

Demi membentuk satuan militer sekuat tentara Eropa, Mangkunegara II mengundang perwira-perwira militer Belanda, Perancis, dan Inggris yang profesional untuk melatih Legiun Mangkunegaran.

Sekolah militer Soldat Sekul Legiun Mangkunegaran.Situsweb Puro Mangkunegaran Sekolah militer Soldat Sekul Legiun Mangkunegaran.

Legiun Mangkunegaran mendapatkan beragam pelatihan kemiliteran di sekolah militer Soldat Sekul, agar mahir menggunakan berbagai senjata tajam berupa keris, pedang, tombak, sumpit, dan panah.

Selain itu, pasukan ini juga dilatih agar piawai menggunakan berbagai senjata modern, seperti senjata api maupun artileri.

Legiun Mangkunegaran juga dilatih untuk memiliki mobilitas tinggi dengan menggabungkan unsur infanteri, kavaleri, dan artileri, sehingga mampu menghadapi perang jangka panjang maupun perang gerilya.

Baca juga: Pura Mangkunegaran: Sejarah Berdirinya, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Anggota Legiun Mangkunegaran

Anggota Legiun Mangkunegaran tidak hanya terbatas bagi kaum laki-laki, tetapi juga perempuan.

Bahkan pasukan perempuan bersenjatanya juga mahir memainkan alat musik.

Legiun Mangkunegaran memiliki dua perwira senior berpangkat mayor, empat letnan ajudan, sembilan kapitan, delapan letnan tua dan muda, bintara sebanyak 32 sersan, serta beberapa staf lainnya.

Ketika itu, kekuatan Legiun Mangkunegaran berjumlah 1.150 prajurit, yang dibagi dalam 800 prajurit infanteri, 100 prajurit penyerbu, 200 prajurit kavaleri (berkuda), dan 50 prajurit artileri (meriam).

Legiun Mangkunegaran adalah satuan militer yang ditempa dengan budaya Barat dan Jawa.

Perpaduan dua kebudayaan pun tampak pada cara berbusana para serdadu dan perwiranya, yang mengenakan seragam gabungan militer Perancis dan Jawa.

Selain itu, strategi perang dan senjatanya pun perpaduan dari milik Barat dan Jawa. Kendati demikian, semangat nasionalisme selalu ditanamkan pada Legiun Mangkunegaran.

Baca juga: Hamengkubuwono, Paku Alam, Pakubuwono, Mangkunegara, Apa Bedanya?

Sepak terjang Legiun Mangkunegaran

Sejak masa pembentukannya, Legiun Mangkunegaran pernah terlibat dalam banyak pertempuran, berikut di antaranya.

  • Menjadi penjaga Yogyakarta dan Surakarta dari serangan pasukan Pangeran Diponegoro
  • Melawan pasukan Inggris-Sepoy (India) pada 1811 di Yogyakarta
  • Menjadi bagian penting pasukan Gubernur Jenderal Janssens dalam pertempuran melawan pasukan Inggris di Semarang (1811)
  • Melawan Kesultanan Aceh (1873-1904)
  • Menumpas bajak laut di Bangka (1919-1920)
  • Melawan gerakan radikal keagamaan
  • Melawan serbuan Jepang ke Jawa pada 1942

Legiun Mangkunegaran mampu bertahan sampai masa kekuasaan Mangkunegara VII (1916-1944.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com