KOMPAS.com - Sejak menduduki Indonesia pada 1942, Jepang sempat membentuk beberapa organisasi yang digunakan untuk menarik simpati rakyat pribumi.
Dari beberapa organisasi yang pernah dibentuk Jepang, dua di antaranya adalah Jawa Hokokai dan Putera.
Dua organisasi ini secara garis besar memiliki tujuan yang sama, yaitu agar Jepang mendapat bantuan dari rakyat Indonesia dengan cara menjanjikan kemerdekaan kepada mereka.
Namun, di balik persamaan itu juga ada perbedaan antara Jawa Hokokai dan Putera yang perlu untuk diketahui.
Lantas, apa perbedaan Jawa Hokokai dan Putera?
Baca juga: Jawa Hokokai, Organisasi Pergerakan pada Masa Pendudukan Jepang
Putera dibentuk oleh Jepang pada 16 April 1943 dengan tujuan untuk menghidupkan kembali kehidupan pasca-dihancurkan Belanda.
Organisasi ini bertugas memusatkan segala potensi rakyat untuk membantu Jepang dalam berperang.
Meski Jawa Hokokai dan Putera sama-sama organisasi bentukan Jepang, tokoh yang memimpin berbeda.
Putera dipegang oleh para tokoh perjuangan nasional yang biasa disebut Empat Serangkai, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, KH Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara.
Baca juga: Empat Serangkai: Tokoh, Sejarah Terbentuk, dan Kiprahnya
Jawa Hokokai dibentuk oleh Jenderal Kumakici Harada pada 8 Januari 1944 dengan tujuan untuk menumbuhkan persatuan dan semangat rakyat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.