Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Boshin: Latar Belakang, Pertempuran, dan Akhir

Kompas.com - 15/01/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Boshin adalah perang saudara di Jepang yang berlangsung sejak tahun 1868 hingga 1869.

Pertempuran ini melibatkan Keshogunan Tokugawa dan faksi yang ingin mengembalikan kekuasaan politik ke tangan kekaisaran.

Perang Boshin menjadi titik awal dari gerakan Restorasi Meiji dan kemajuan Jepang.

Sekitar 12.000 orang terlibat dalam perang saudara ini dan 3.500 di antaranya tewas.

Baca juga: Restorasi Meiji: Tokoh, Penyebab, dan Dampak

Latar belakang

Perang Boshin dipicu oleh ketidakpuasan dari kalangan bangsawan dan samurai muda dalam penanganan orang asing oleh keshogunan setelah Jepang kembali membuka diri pada dekade sebelumnya.

Selama abad pertama Zaman Edo atau periode kekuasaan Keshogunan Tokugawa, rezim ini berhasil mengendalikan kota-kota penting dan mendapatkan keuntungan besar dari redistribusi tanah.

Di sisi lain, mulai 1636 rezim Tokugawa juga menjalankan kebijakan menutup diri dari pengaruh asing atau dikenal dengan nama kebijakan Sakoku.

Dalam perkembangannya, kebijakan ini terbukti mematikan Jepang sendiri. Pada akhirnya, timbul kekacauan yang diakibatkan oleh merosotnya ekonomi negara hingga timbul kelaparan berkepanjangan.

Pihak oposisi yang semakin meningkat secara perlahan melemahkan Keshogunan Tokugawa.

Jepang baru bersedia membuka hubungan ketika armada militer Amerika Serikat yang dipimpin oleh Komodor Matthew Perry berlabuh di negaranya pada 1853.

Baca juga: Zaman Edo, Awal Zaman Modern di Jepang

Namun, langkah ini ternyata tidak menyelesaikan masalah. Masuknya kembali bangsa-bangsa asing ke Jepang membuat Tokugawa kehilangan wibawanya dan dianggap mengingkari janji oleh rakyatnya.

Tuntutan agar kekuasaan pemerintahan dikembalikan ke tangan kaisar pun terus bergaung.

Alhasil, kelompok anti-shogun pun bermunculan di Jepang, utamanya di Satsuma dan Choshu.

Dua klan terkuat itu mulai menjalin kontak dengan Inggris dan Amerika agar mau membantu memodernisasi pasukan mereka guna mengambil kendali kekaisaran.

Upaya modernisasi militer yang dilakukan kelompok anti-shogun mulai membuahkan hasil pada 1866.

Sebanyak 5.000 pasukan Choshu dan Satsuma mendapatkan bantuan persenjataan modern, seperti senapan dan senjata lainnya.

Meski shogun terakhir dari rezim Tokugawa, Tokugawa Yoshinobu, menyerahkan kekuasaannya pada November 1867, tetapi anak buahnya masih menjalankan tugas seperti biasa.

Bahkan pada 24 Januari 1868, Yoshinobu menyatakan serangan terbuka atas Kyoto yang dikuasai tentara Satsuma dan Choshu. Hal inilah yang memicu Perang Boshin.

Baca juga: Kaisar Meiji, Tokoh Utama Reformasi Jepang

Jalannya pertempuran

Pada 27 Januari 1868, bentrokan antara pasukan keshogunan dengan pasukan Choshu di Toba dan Fushimi, gerbang pintu masuk ke Kyoto, terjadi.

Sekitar 15.000 tentara keshogunan, yang sudah dilatih oleh penasihat militer Prancis, bertempur melawan pasukan Choshu yang dipersenjatai Inggris dan AS.

Di saat yang sama, terjadi pertempuran di Laut Awa antara Angkatan Laut Keshogunan dan Angkatan Laut Satsuma.

Dalam pertempuran itu, Angkatan Laut Keshogunan berhasil unggul dari pasukan Satsuma.

Keberuntungan juga memihak tentara keshogunan di minggu pertama pertempuran Toba-Fushimi, di mana pihak Choshu kalah jumlah dengan perbandingan 1 lawan 3.

Pada minggu selanjutnya, salah seorang kaisar bernama Ninnajinomiya Yoshiaki ditunjuk sebagai panglima tertinggi, sehingga tentara Choshu dan Satsuma resmi menjadi tentara kekaisaran.

Pada 7 Februari, Tokugawa Yoshinobu melarikan diri dari Osaka setelah terpojok oleh pihak Satsuma dan Choshu.

Tokugawa kabur ke Edo (sekarang Tokyo), dengan menumpang kapal Kaiyo Maru. Dengan begitu, pertempuran Toba-Fushimi dimenangkan oleh pihak kekaisaran.

Baca juga: Kaiyo Maru, Kapal Perang Modern Jepang Pertama

Pada awal Maret 1868, di bawah usulan Menteri Inggris Harry Parkes, negara-negara asing menandatangani perjanjian netralitas.

Mereka tidak diperkenankan turut campur atau memberikan pasokan militer kepada pihak-pihak Jepang yang bertikai hingga konflik selesai.

Setelah Shogun Yoshinobu menyerah, seluruh wilayah Jepang menerima kekuasaan kaisar, kecuali beberapa wilayah di utara, pendukung klan Aizu yang tetap membangkang.

Pada bulan Mei, beberapa daimyo (pemimpin daerah) di utara bahka membentuk Aliansi Utara.

Akhir Perang Boshin

Pada 26 Oktober 1868, Kaisar Meiji secara resmi berkuasa. Klan Aizu, yang sudah dalam keadaan terkepung pun memilih melakukan bunuh diri massal.

Setelah pertempuran berkepanjangan, Aizu jatuh pada 6 November 1868.

Baca juga: Sejarah Shogun Jepang

Namun, pertempuran belum usai, karena pasukan kekaisaran masih harus menghadapi Enomoto Takeaki, laksamana Angkatan Laut Keshogunan, yang melarikan diri ke Hokkaido dan mendirikan Republik Ezo pada 25 Desember 1868.

Ketika Angkatan Laut Kekaisaran tiba di Pelabuhan Miyako pada 20 Maret 1869, kedatangan mereka sudah dinanti-nanti oleh tentara Republik Ezo.

Setelah dua bulan terlibat peperangan, Enomoto akhirnya menyerah pada 18 Mei 1869.

Ia juga mengakui kekuasaan Kaisar Meiji, yang secara otomatis menandai berakhirnya Perang Boshin dan Republik Ezo.

Pada Periode Meiji, semua hak istimewa kelas feodal dihapuskan. Pemerintah baru juga menjalankan kebijakan penyatuan sistem moneter dan pajak.

Sejak itu, Jepang berubah dari segala aspek, mulai dari ekonomi, sosial, hingga politik.

 

Referensi: 

  • Gordon, Andrew. (2003). A Modern History of Japan. New York: Oxford.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com