Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Partai Golkar

Kompas.com - 07/01/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.id

KOMPAS.com - Partai Golongan Karya (Golkar) adalah salah satu partai politik Indonesia yang pertama kali didirikan pada 1964.

Namun, saat itu, statusnya belum sebagai partai politik, tetapi Sekber Golkar atau Sekretariat Bersama Golongan Karya.

Barulah pada akhir 1998, Golkar mendeklarasikan diri sebagai partai politik yang mengusung semangat reformasi yang berintikan keadilan, demokrasi, dan transparasi.

Pendiri Partai Golkar adalah Soeharto dan Suhardiman. Berikut ini sejarah berdirinya Partai Golkar.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Sekber Golkar (1964-1971)

Sejarah berdirinya Partai Golkar diawali dengan terbentuknya Sekber Golkar pada akhir pemerintahan Presiden Soekarno.

Pada awalnya, Sekber Golkar direncanakan sebagai sebuah alternatif gagasan untuk menjembatani sebuah kepentingan di tengah terpolarisasinya politik dan ideologi.

Namun, dalam perkembangannya, oraganisasi ini digunakan oleh golongan militer, khususnya Angkatan Darat, bersama puluhan organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan, sebagai senjata anti Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pasalnya, lahirnya Sekber Golkar juga tidak terlepas dari adanya rongrongan dari PKI beserta ormasnya yang semakin merajalela.

Pada 20 Oktober 1964, didirikan Sekber Golkar oleh Soeharto dan Suhardiman, sebagai respons dari Peraturan Presiden No. 193 Tahun 1964 yang menginstruksikan seluruh organisasi di dalam Front Nasional bergabung dengan parpol atau membentuk organisasi sendiri.

Sekber Golkar pun berdiri sebagai wadah dari golongan karya yang tidak berada di bawah pengaruh politik tertentu.

Baca juga: Djuhartono, Ketua Umum Pertama Golkar

Pembentukan Sekber Golkar ditandatangani oleh 53 serikat buruh dan organisasi pegawai negeri sipil, 10 organisasi intelektual, 10 organisasi pelajar, 5 organisasi perempuan, 4 asosiasi media, 2 organisasi petani dan nelayan, dan pihak militer.

Ketua umum pertama yang memimpin Sekber Golkar adalah Djuhartono. Semakin lama, jumlah anggota Sekber Golkar pun bertambah pesat, karena mereka menyadari bahwa kelompok ini berjuang untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945.

Setelah peristiwa G30 S, Sekber Golkar mulai terlihat sebagai mesin elektoral yang menjamin posisi dominan militer di dalam politik.

Sekber Golkar juga mengalami pertarungan politik internal, di mana para perwira militer dan pimpinan sipil yang dekat dengan Soekarno disingkirkan dan digantikan dengan mereka yang dekat dengan Soeharto.

Selain itu, pada 1969, organisasi-organisasi anggotanya dirampingkan dan Sekber Golkar dipimpin oleh Mayjen Sokowati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com