Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Nusakambangan, Pulau Bui di Jawa Tengah

Kompas.com - 30/11/2021, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Nusakambangan adalah nama sebuah pulau di Jawa Tengah yang dikenal sebagai tempat Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dengan keamanan tinggi.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa selain dikenal sebagai pulau bui, pulau yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Cilacap ini juga disebut sebagai Pulau Bunga-bungaan.

Sebutan Pulau Bunga-bungaan muncul pada masa Dinasti Mataram, ketika Amangkurat I memerintah salah satu abdinya untuk mencari bunga bernama Wijayakusuma. 

Konon, bunga Wijayakusuma dipercaya dapat mengembalikan takhta Amangkurat I, yang sedang melarikan diri ke Tegal karena Istana Kartasura dikuasai oleh Raden Trunojoyo dari Madura.

Lantas, bagaimana sejarah Nusakambangan hingga akhirnya dikenal sebagai pulau bui?

Baca juga: Mengapa Trunojoyo Memberontak dari Amangkurat I?

Nusakambangan pada masa VOC

Pada pertengahan abad ke-16, sebuah kapal berbendera Inggris bernama Royal George dilaporkan merapat ke pulau yang ada di sebelah timur pesisir Pangandaran. 

Keberadaan kapal Inggris tersebut lantas menarik perhatian otoritas VOC yang berpusat di Batavia.

VOC, yang digawangi oleh Belanda dan juga rival utama Inggris dalam persaingan dagang, tentu saja tidak tinggal diam. 

Belanda yang tidak ingin Inggris mengklaim pulau itu segera mengirimkan tim yang dipimpin oleh Paulus Paulusz, seorang kartografer (pembuat peta) utama di Batavia. 

Paulusz lantas bertolak memimpin tim ekspedisinya untuk menjelajahi perairan tersebut. 

Sewaktu sedang menjelajah, Paulusz menemukan sebuah pulau memanjang yang terletak di antara Cilacap dan Pangandaran, yang bernama Nusakambangan.

Menurut penilaian Paulusz, Nusakambangan cocok untuk dijadikan sebagai benteng pertahanan, pengawasan, dan pelabuhan bagi VOC di pesisir selatan Jawa. 

Kendati demikian, VOC tidak segera membangun benteng di sana. Setidaknya VOC sudah mengklaim pulau tersebut dan posisinya jauh lebih kuat dibandingkan Inggris. 

Baca juga: Keterlibatan VOC dalam Urusan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

Amangkurat I dari Mataram.perpusnas.go.id Amangkurat I dari Mataram.

Dijuluki Pulau Bunga-bungaan

Konon, Nusakambangan juga ditemukan oleh keluarga istana Dinasti Mataram pada sekitar tahun 1580-an.

Oleh kerabat Dinasti Mataram, Nusakambangan dijadikan sebagai tempat untuk melakukan ritual.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com