Adipati Purbonegoro adalah putra Mangkunegoro I, pendiri Kadipaten Mangkunegaran.
Hingga akhir hayatnya, Pakubuwono VIII tidak memiliki istri lagi selain Bendoro Raden Ayu Ngaisah.
Hal ini menjadikan Pakubuwono VIII sebagai raja keturunan Mataram pertama yang tidak melakukan poligami (beristri lebih dari satu).
Pasalnya, raja-raja sebelumnya selalu memiliki permaisuri ditambah beberapa orang selir.
Baca juga: Sri Susuhunan Pakubuwono VII: Biografi dan Kebijakannya
Periode kekuasaan Pakubuwono VIII sangat singkat, yakni antara 1858-1861, atau tiga tahun saja.
Pakubuwono VIII wafat pada 28 Desember 1861 dan jenzahnya dimakamkan di Astana Laweyan, Surakarta.
Setelah itu, takhta keraton jatuh ke tangan Raden Mas Suryo Duksina, putra Pakubuwono VI.
Referensi: