Namun, agar lebih singkat maka disebut Ngayogyakarto.
Sewaktu Sri Sultan Hamengkubuwono I memimpin, kondisi saat itu masih dalam masa penjajahan Belanda.
Bagi orang Belanda, menyebutkan kata "Nga" di awal kata itu sangat sulit, sehingga pengucapan Ngayogyakarto sering diucapkan Yogyakarto oleh mereka.
Hal ini kemudian diikuti oleh rakyat pribumi.
Saat ini, penggunaan kata Yogyaakrta lebih lazim diucapkan oleh masyarakat luas.
(Kompas.com/Dea Syifa Ananda)