Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

I Gusti Ngurah Rai: Peran, Perjuangan, dan Penghargaan

Kompas.com - 22/06/2021, 07:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Seketika itu juga, Ngurah Rai ditunjuk menjadi Komandan Resimen Sunda Kecil berpangkat Letnan Kolonel. 

TKR Sunda Kecil di bawah pimpinannya dengan kekuatan 13,5 kompi telah tersebar di seluruh kota di Bali. 

Pasukannya pun dikenal dengan sebutan Ciung Wanara. 

Sekembalinya ke Bali, ia harus melawan 2.000 tentara Belanda yang sudah mendarat pada 2 dan 3 Maret 1946. 

Ngurah Rai menemukan bahwa kekuatan republik telah terpecah, sehingga ia berusaha untuk menyatukannya kembali. 

Ia mengorganisir serangan pertama terhadap pasukan Belanda di Tabanan. 

Belanda pun berusaha mencari markas Ngurah Rai dan menawarkan sebuah negosiasi, namun ditolak oleh Ngurah Rai. 

Akhirnya, pada 20 November 1946, Belanda melakukan serangan besar-besaran dengan dibantu pasukan dari Lombok dan didukung oleh pesawat udara. 

Ngurah Rai pun memerintahkan pasukannya untuk melakukan Puputan, yang berarti bertarung sampai titik darah penghabisan. 

I Gusti Ngurah Rai pun tewas bersama pasukannya dalam pertempuran ini. 

Sekarang pertempuran ini dikenal sebagai Pertempuran Margarana. 

Baca juga: Abdulrachman Saleh: Masa Kecil, Peran, dan Akhir Hidupnya

Pertempuran Margarana

Pertempuran Margarana terjadi setelah Jepang kalah dan Belanda datang ke Indonesia untuk berkuasa.

Belanda berambisi untuk membuat Negara Indonesia Timur, tetapi hal ini ditentang oleh I Gusti Ngurah Rai. 

Pada 15 November 1946, terbentuklah sebuah Perjanjian Linggarjati. Di dalam perjanjian ini Belnada hanya mengakui kekuasaan de facto Indonesia untuk wilayah Jawa, Madura, dan Sumatera.

Hal ini lantas menimbulkan kekecewaan pada rakyat Bali, karena kota ini belum diakui secara de facto. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com