KOMPAS.com - Syarif Kasim II atau Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin adalah sultan ke-12 dari Kesultanan Siak.
Syarif Kasim II merupakan seorang pendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Peran Sultan Syarif Kasim II dalam mendukung pemerintah Republik Indonesia yang baru merdeka adalah membujuk para raja di Sumatera Timur untuk memihak republik.
Ia melakukan ini bersama dengan Sultan Serdang.
Baca juga: Jatuhnya Kabinet Natsir
Syarif Kasim II lahir di Siak Sri Indrapura, Riau, 1 Desember 1893.
Sejak berusia 23 tahun, Kasim telah ditunjuk untuk menggantikan posisi sang ayah, Sultan Syarif Hasyim, sebagai Sultan.
Ia pun mendapat gelar sebagai Sultan Assyaidis Syarif Kasim Sani Abdul Jalil Syaifuddin.
Sewaktu kecil, sampai berusia 12 tahun, Kasyim dididik di dalam lingkungan istana.
Ia didik sebagaimana mestinya adat istiadat raja-raja, baik dari hal fisik, mental, sampai kerohanian.
Ayahnya merupakan seorang sultan yang memegang kuat prinsip Islam. Ia juga memiliki pandangan luas mengenai peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
Untuk itu, ia ingin, Syarif Kasim yang menggantikannya dalam memimpin kerajaan dengan prinsip Islam dan pengetahuan yang luas.
Oleh sebab itu, saat berusia 12 tahun, Kasim dikirim ke Batavia pada 1904 untuk menjalankan pendidikannya.
Di Batavia, Kasim melanjutkan pendidikannya tentang hukum Islam.
Baca juga: Sugiyono Mangunwiyoto: Masa Muda, Kiprah, dan Kematiannya
Ketika Kasim berusia 16 tahun, ayahnya meninggal dunia , pada 1908.
Oleh karena itu, Kasim pun segera dinobatkan sebagai sultan, menggantikan posisi ayahnya.