KOMPAS.com - Indonesia dinyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945 setelah Presiden Soekarno mengumandangkan proklamasi kemerdekaan.
Namun, setelah memproklamasikan kemerdekaan, ada beberapa syarat lain yang harus dipenuhi oleh suatu negara agar diakui kemerdekaannya.
Salah satu syaratnya adalah membutuhkan dukungan dan pengakuan dari negara-negara lain.
Tiga negara pertama yang mendukung kemerdekaan Indonesia adalah:
Baca juga: Makna Proklamasi bagi Kehidupan Bangsa Indonesia saat Ini
Dukungan Mesir terhadap Indonesia yaitu sewaktu Muhammad Abdul Mu'im selaku Konsul Jenderal Mesir datang ke Yogyakarta pada 13-16 Maret 1947.
Tujuan kedatangannya ini adalah untuk menyampaikan pesan dari Liga Arab yang mendukung kemerdekaan Indonesia.
Liga Arab adalah organisasi yang terdiri dari negara-negara Arab.
Peran Mesir ini sangat besar dalam pengakuan kemerdekaan Indonesia, karena Mesir menjadi negara yang sering mengeluarkan anjuran agar negara-negara anggota Liga Arab mengakui kemerdekaan Indonesia.
Mesir berhasil meyakinkan Suriah, Qatar, Irak, dan Arab Saudi untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.
Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri, Kamil Abdurahim Bey menyampaikan dukungannya kepada Indonesia secara de facto pada 22 Maret 1946.
Kemudian, pada 10 Juni 1947, terjadi penandatanganan persahabatan antara Indonesia dengan Mesir.
Negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir.
Alasan Liga Arab memberikan dukungan ini didasari pada ikatan keagamaan, persaudaraan, dan kekeluargaan.
Baca juga: Biografi Sayuti Melik, Pengetik Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pada 1946, Indonesia melakukan diplomasi beras dengan India.
Indonesia mengirim bantuan sebesar 500.000 ton beras kepada India yang waktu itu mengalami krisis pangan akibat penjajahan Inggris.
Diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia kepada India membuat India terus gencar menyuarakan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Lalu, India pun memprakarsai diadakannya Konferensi Inter-Asia atau Konferensi New Delhi pada 20-25 Januari 1949.
Yang memprakarsai konferensi tersebut adalah Pandit Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India.
Latar belakang dukungan India terhadap kemerdekaan Indonesia, adalah:
Australia merupakan sebuah negara yang berbatasan laut dengan Indonesia.
Hal inilah yang membuat Australia ikut terlibat dalam menyuarakan dukungan kemerdekaan Indonesia.
Bentuk dukungan Australia terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia melalui Black Armada.
Black Armada terjadi pada 24 September 1945.
Saat itu, terjadi boikot besar terhadap kapal-kapal milik Belanda di Pelabuhan Brisbane, Sydney, Melbourne, dan Fremantle.
Kapal-kapal tersebut membawa persenjataan milik Belanda menuju Indonesia.
Peristiwa Black Armada ini kemudian memberikan dampak yaitu, sebanyak 400 armada kapal milik Belanda yang berlabuh di Australia tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Indonesia.
Tindakan lain yang dilakukan para pekerja di Pelabuhan Sydney juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor diplomatik Belanda.
Mereka memasang spanduk bertuliskan "hands off Indonesia".
Peran Australia terhadap kemerdekaan Indonesia:
Baca juga: 5 Tokoh Penting Detik-Detik Proklamasi
Selain ketiga negara tersebut, Indonesia juga mendapat dukungan dari PBB.
PBB adalah organisasi internasional yang bersifat global dan dibentuk setelah berakhirnya Perang Dunia II, yaitu pada 24 Oktober 1945.
Pelopor dari berdirinya PBB adalah Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, dan Republik Rakyat Tiongkok.
Dukungan yang PBB berikan terhadap Indonesia adalah: