Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalaluddin Akbar, Raja Terbesar Kekaisaran Mughal

Kompas.com - 06/05/2021, 15:04 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Raja Jalaluddin Akbar atau dikenal sebagai Akbar yang Agung mempunyai nama lengkap Abu'l-Fath Jalal ud-Din Muhammad.

Jalaluddin Akbar adalah Sultan ketiga dari Kekaisaran Mughal yang berkuasa dari tahun 1556 hingga 1605.

Pada masa pemerintahannya, Kekaisaran Mughal mencapai puncak kejayaan dan wilayah kekuasaannya mencakup Asia Selatan, yaitu meliputi sebagian besar India dan sub benua di sekitarnya.

Raja Jalaluddin Akbar juga melakukan banyak usaha lain seperti menerapkan politik Shalakul dan aspek keagamaan dengan membentuk Din-i-ilahi.

Raja Jalaluddin Akbar adalah raja terbesar yang berhasil membawa kerajaannya sebagai penguasa India saat itu.

Asal-usul Raja Jalaluddin Akbar

Raja Jalaluddin Akbar adalah keturunan Dinasti Timurid, putra dari Sultan Humayun dan Hamida Banu Begum yang lahir pada 15 Oktober 1542.

Kakeknya adalah Sultan Mogul Zaheeruddin Muhammad Babur, penguasa yang mendirikan Dinasti Mughal yang bercorak Islam di India.

Jalaluddin Akbar menghabiskan masa mudanya dengan berburu dan bertarung, menjadikannya sosok pejuang yang kuat dan pemberani.

Saat ayahnya wafat pada 1156, Jalaluddin Akbar naik takhta menjadi raja ketiga.

Karena usianya baru 14 tahun, Raja Jalaluddin Akbar memerintah di bawah pengawasan Bairam Khan, jenderal tertinggi angkatan perang Kesultanan Mughal sekaligus orang kepercayaan Sultan Humayun.

Baca juga: Sultan Ageng Tirtayasa: Asal-usul, Peran, dan Perjuangan

Masa pemerintahan Raja Jalaluddin Akbar

Setelah Raja Jalaluddin Akbar dewasa, Bairam Khan disingkirkan karena dianggap terlalu agresif.

Raja Jalaluddin Akbar kemudian meluaskan Kerajaan Mughal dengan menaklukkan Malwa (1562), Gujarat (1572), Benggala (1574), Kabul (1581), Kashmir (1586), dan Kandesh (1601), dan beberapa negeri yang lain.

Kekuasaan dan pengaruhnya bisa meluas ke seluruh anak benua India karena dominasi militer, politik, budaya, dan ekonomi Mughal.

Untuk menyatukan negara bagian Mughal yang luas, Jalaluddin Akbar mendirikan sistem administrasi terpusat dan mengadopsi kebijakan mendamaikan penguasa yang ditaklukkan melalui perkawinan dan diplomasi.

Dalam bidang ekonomi, ia menggalakkan perdagangan dan menitahkan agar para pemungut cukai tidak mengambil biaya yang besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com