KOMPAS.com - Jong Islamieten Bond atau Perhimpunan Pemuda Islam adalah organisasi perhimpunan pemuda dan pelajar Islam Hindia Belanda.
JIB sendiri diberdirikan pada 1 Januari 1925 di Batavia oleh Sjamsuridjal.
Baca juga: Kepercayaan Animisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya
Ketua dari Jong Java, Syamsuridjal, menyampaikan pendapat kepada Jong Java agar organisasi ini membuka kursus agama Islam bagi para anggota Muslim.
Serta tidak keberatan juga untuk membuka kursus bagi pemeluk agama lain.
Hal tersebut diutarakan karena ia banyak melihat para guru kolonial di sekolah suka melontarkan kata-kata sinis terhadap agama Islam dan ajarannya.
Selain itu, bagi Syamsuridjal, mempelajari agama Islam juga merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kaum muda terpelajar.
Namun, usulannya saat itu ditolak, karena ia dituduh ingin menyelewengkan Jong Java dan akan bermain politik di dalamnya.
Setelah usulannya ditolak, ia pun mendatangi Ahmad Dahlan, HOS Cokroaminoto, dan Agus Salim untuk meminta nasehat dari mereka.
Ketiga tokoh ini kemudian menyetujui usulan dari Syamsuridjal.
Akhirnya, sejumlah pemuda Islam, kurang lebih 200 orang, berusia antara 14 sampai 35 tahun bersepakat untuk membentuk Ikatan Pemuda Islam atau yang dikenal Jong Islamieten Bond.
Baca juga: Oto Iskandar Di Nata: Kehidupan, Budi Utomo, dan Penculikan
Tujuan didirikan JIB adalah sebagai berikut:
Kedua tujuan tersebut direalisasikan melalui beberapa kegiatan, seperti:
Penerbitan
JIB telah mengeluarkan majalah yang juga diedarkan secara umum pada Maret 1925 bernama An-Nur atau Het Licht.
Kursus dan ceramah