Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Kerajaan Demak

Kompas.com - 01/05/2021, 17:27 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang didirikan pada akir abad ke-15.

Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah, putra Prabu Brawijaya, raja terakhir Kerajaan Majapahit.

Demak adalah kadipaten di bawah Kerajaan Majapahit yang tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Dengan bantuan dari wali sanga, Raden Patah membangun Kerajaan Demak menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam.

Kesultanan Demak berhasil mencapai puncak kejayaan pada periode pemerintahan Sultan Trenggono (1521-1546 M).

Pada periode ini, Demak menjadi kerajaan terkuat di Jawa dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas.

Sejarah berdirinya Kerajaan Demak

Demak sebelumnya adalah sebuah daerah bernama Bintoro atau Gelagahwangi, yang merupakan daerah kadipaten di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Suatu ketika, Raden Patah diperintahkan oleh gurunya, Sunan Ampel dari Surabaya, untuk merantau ke barat dan bermukim di sebuah tempat yang terlindung oleh tanaman gelagah wangi.

Raden Patah adalah putra dari Raja Brawijaya dari istrinya yang disebut Putri Cina.

Dalam perantauannya itu, Raden Patah menemukan tempat yang dimaksud Sunan Ampel kemudian menamainya sebagai Demak.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Demak

Berdirinya Kerajaan Demak tidak bisa lepas dari kemunduran Kerajaan Majapahit pada akhir abad ke-15.

Pada saat itu, wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri dan saling serang karena merasa sebagai pewaris takhta Majapahit yang sah.

Raden Patah yang mendapat dukungan dari wali sanga dan Ki Ageng Pengging, kemudian diangkat sebagai bupati Demak oleh Prabu Brawijaya dengan ibu kota di Bintara.

Setelah merasa kuat karena memiliki daerah yang strategis dan mempunyai dukungan dari wali sanga, para wali menyarankan agar Raden Patah menjadikan Demak sebagai kerajaan Islam dan sepenuhnya memisahkan diri dari Kerajaan Majapahit.

Raden Patah kemudian mengumpulkan para pengikutnya untuk melawan Kerajaan Majapahit.

Setelah Kerajaan Majapahit berhasil dikalahkan, Kerajaan Demak resmi berdiri sebagai kerajaan Islam.

Ada banyak versi tentang tahun berdirinya Kerajaan Demak.

Beberapa sejarawan berpendapat Kesultanan Demak didirikan pada 1500 M, dan sebagian lainnya meyakini tahun 1478 atau setahun sebelum berdirinya Masjid Agung Demak.

Baca juga: Kehidupan Kerajaan Demak di Berbagai Bidang

Masa kejayaan dan runtuhnya Kerajaan Demak

Setelah Raden Patah wafat pada 1518, takhta Demak dilanjutkan oleh putranya Adipati Unus (1518-1521 M), kemudian Sultan Trenggono (1521-1546 M).

Sebagai raja ketiga Kesultanan Demak, Sultan Trenggono berhasil membawa kerajaan pada masa kejayaannya.

Pada masa kekuasaannya, Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam dan wilayahnya meluas hingga ke Jawa bagian timur dan barat.

Sultan Trenggono wafat pada 1546 saat melakukan penyerangan ke Pasuruan.

Setelah itu, terjadi perselisihan mengenai siapa yang berhak menduduki takhta dan ibu kota Demak mengalami kerusakan cukup parah.

Hal ini menjadi awal keruntuhan Kerajaan Demak hingga akhirnya benar-benar jatuh ke tangan Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir, pendiri Kerajaan Pajang.

 

Referensi:

  • Amarseto, Binuko. (2017). Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Relasi Inti Media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com