Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Nasionalisme di Indonesia

Kompas.com - 13/04/2021, 13:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Beberapa organisasi bergabung dengan Gabungan Politik Indonesia (GAPI), organisasi ini mengusulkan agar Indonesia berparlemen. 

Namun kala itu, permintaan Indonesia untuk merdeka masih belum berhasil. 

Baca juga: Dampak Kemajuan Teknologi di Bidang Sosial dan Budaya

Masa Pendobrak (1942-1945)

Pada masa ini, Indonesia masih dalam masa penjajahan Jepang. 

Indonesia terus mengajukan tuntutan kepada pemerintah jajahan, Jepang, yaitu kemerdekaan. 

Pada tanggal 6 Agustus 1945, jatuh sebuah bom atom Amerika Serikat di Jepang yang dikenal dengan nama bom Hiroshima. 

Dari kejadian tersebut, Jepang mulai menyadari bahwa negara mereka mulai mendekati ke titik kekalahan. 

Jepang pun membutuhkan bantuan dari bangsa Indonesia, sehingga pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menjanjikan bahwa suatu saat Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. 

Kemerdekaan tersebut disebut sebagai Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. 

Namun pada 15 Agustus 1945, Jepang tiba-tiba menyerah tanpa syarat kepada Sekutu yang diikuti dengan lenyapnya janji kemerdekaan yang Jepang berikan untuk Indonesia. 

Meskipun berita kekalahan Jepang terhadap Sekutu itu sangat dirahasiakan, sampai jugalah berita tersebut di Indonesia berkat ketangkasan para pemuda yang bekerja di kantor berita Jepang.

Begitu para pemuda Indonesia mendengar berita Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, para pemuda Indonesia langsung membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.

Setelah melalui berbagai macam perjalanan panjang dan perundingan, diputuskan bahwa Soekarno akan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

 

Referensi:

  • Hobsbawn, E.J. (1992). Nasionalisme Menjelang Abad XXI. Yogyakarta: Tiara Wacana.
  • Kartodirdjo, S. (1967). Kolonialisme dan Nasionalisme di Indonesia. Lembaran Sejarah No.1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com