Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Organisasi Islam yang Lahir Sebelum Masa Kemerdekaan Indonesia

Bahkan, tidak sedikit organisasi Islam yang lahir sebelum Indonesia merdeka.

Beberapa organisasi Islam ikut berkontribusi dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia dan melahirkan tokoh-tokoh pembaru dalam sejarah perkembangan Islam di Indonesia.

Berikut ini 6 organisasi Islam yang lahir sebelum masa kemerdekaan Indonesia.

Jamiat Kheir

Jam'iyyat Al Khayr, atau lebih dikenal dengan nama Jamiat Kheir adalah organisasi Islam pertama di Indonesia yang didirikan pada 1901.

Pendiri organisasi ini adalah orang-orang keturunan Arab Hadhramaut yang ada di Batavia (Jakarta), yaitu Sayid Muhammad Al-Fakhir ibn 'Abd Al Rahman Al Mashhur, Sayid Muhammad ibn 'Abd Allah ibn Sihab, Sayid Idrus ibn Ahmad ibn Sihab, dan Sayid Shaykhan ibn Sihab.

Pendorong berdirinya Jamiat Kheir ialah adanya tekanan penjajah Belanda terhadap umat Islam, terutama dalam bidang pendidikan.

Organisasi ini berfokus pada perubahan sistem dan lembaga pendidikan Islam, sehingga memiliki program mendirikan sekolah-sekolah yang berbasis Islam.

Jamiat Kheir mendapatkan pengakuan hukum dari Pemerintah Hindia Belanda pada 1905, tetapi dengan syarat dilarang mendirikan lembaga pendidikan lain di luar Batavia, karena dikhawatirkan pengaruhnya dapat membangkitkan semangat jihad fi sabilillah.

Banyak tokoh perjuangan Indonesia pernah manjadi anggota perkumpulan Jamiat Kheir, antara lain KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), Agus Salim, kemudian HOS Tjokroaminoto dan Samanhudi (Sarekat Islam).

Sarekat Islam

Pada awalnya, Sarekat Islam (SI) didirikan oleh Haji Samanhudi pada 16 Oktober 1905 dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI).

SDI bertujuan sebagai wadah bagi pedagang-pedagang Muslim yang menentang dominasi pedagang asing dalam perekonomian lokal.

Pada 1912, HOS Tjokroaminoto mengubah nama SDI menjadi Sarekat Islam (SI).

Tidak hanya sekadar perubahan nama, peristiwa ini juga menandai pergeseran fokus organisasi dari isu-isu sosial dan ekonomi menjadi upaya politik dan agama.

SI memainkan peran penting dalam menggalang semangat perjuangan Islam untuk melawan kolonialisme dan imperialisme.

Perserikatan Ulama

Perserikatan Ulama atau Persyarikatan Ulama didirikan pada 1911 oleh Abdul Halim.

Organisasi yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan Islam di Indonesia ini didirikan di Majalengka, Jawa Barat.

Perserikatan Ulama fokus menegakkan pembaruan Islam dengan mendirikan lembaga pendidikan modern.

Organisasi ini diakui sah secara hukum oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1917 dengan bantuan HOS Tjokroaminoto (pemimpin Sarekat Islam).

Pada 1924, Perserikatan Ulama memperluas cakupan operasinya hingga seluruh Jawa dan Madura.

Muhammadiyah

Muhammadiyah, yang saat ini menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, didirikan pada 18 November 1912.

Pendiri Muhamadiyah adalah KH Ahmad Dahlan. Organisasi ini mewadahi sekolah-sekolah agama dan umum, serta memberikan pelayanan kesehatan dan sosial kepada masyarakat.

Dengan format organisasi modern, Muhammadiyah menjadi gerakan Islam yang terstruktur dan terorganisir dengan baik.

Pada perkembangannya, Muhammadiyah menjadi kekuatan besar yang memajukan ajaran Islam dan memberikan sumbangan signifikan dalam bidang kemasyarakatan, pendidikan, serta membentuk karakter nasionalis di kalangan umat Islam Indonesia.

Al Irsyad

Organisasi Al-Irsyad didirikan di Jakarta pada 6 September 1914 oleh Syekh Ahmad Surkati, seorang ulama besar kelahiran Sudan.

Saat itu, Syekh Ahmad Surkati dan beberapa sahabatnya mendirikan Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyyah serta organisasi yang menaunginya, Jam’iyat al-Islah wal-Irsyad al-Arabiyah, yang kemudian berganti nama menjadi Jam’iyat al-Islah wal-Irsyad al-Islamiyyah, atau lebih dikenal sebagai Al-Irsyad.

Pengakuan hukum organisasi ini oleh pemerintah Kolonial Belanda diterima pada 11 Agustus 1915.

Al-Irsyad kemudian mengembangkan sekolah-sekolah dan cabang organisasi di berbagai kota di Pulau Jawa, dimulai dari cabang pertama di Tegal pada 1917.

Nahdlatul Ulama (NU)

Nahdlatul Ulama (NU) didirikan oleh para ulama di bawah pimpinan KH Hasyim Asy'ari pada 31 Januari 1926.

Sejarah menunjukkan bahwa NU menjadi bagian tidak terpisahkan dari perjuangan meraih kemerdekaan Indonesia.

NU juga dikenal sebagai organisasi Islam yang berperan aktif pasca-kemerdekaan, bahkan hingga kini.

Sejak kelahirannya, NU menjadi wadah perjuangan untuk menentang segala bentuk penjajahan dan melakukan dakwah agar kesatuan NKRI senantiasa terjaga.

KH Hasyim Asy'ari, yang menjadi pendiri sekaligus Rais Akbar (pemimpin tertinggi) pertama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), berusaha membangun organisasi Islam yang nasionalis.

Dakwah untuk menghimpun kekuatan melawan penjajahan Belanda merupakan bagian dari perjuangan NU dan sebagai bukti cinta tanah air.

Pada masa perang kemerdekaan, Presiden Soekarno meminta fatwa dan bertanya mengenai hukum membela tanah air, bukan membela Allah, Islam, atau Al Quran.

Dari pertanyaan Presiden Soekarno itu, keluarlah Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama yang ditandatangani oleh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.

Resolusi Jihad NU berhasil menggerakkan para santri dan ulama di Jawa dan Madura guna mengadakan perlawanan terhadap Belanda dan Sekutu.

Kini, NU menjadi salah satu organisasi keagamaan Islam terbesar dan tertua di Indonesia.

https://www.kompas.com/stori/read/2024/04/07/150000879/6-organisasi-islam-yang-lahir-sebelum-masa-kemerdekaan-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke