Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapak Persegi: Fungsi, Lokasi Penemuan, dan Jenisnya

Kapak persegi merupakan peralatan manusia purba pada zaman batu muda atau Neolitikum.

Kapak ini memiliki nama lain beliung persegi, dengan bentuk persegi empat memanjang dan seluruh permukaannya digosok halus, kecuali bagian pangkal yang merupakan tempat ikatan tangkainya.

Bagian ujung pemukaan bawah dan atasnya diasah untuk menciptakan tajaman yang miring seperti pada tajaman pahat buatan masa kini.

Berikut ini diulas mengenai fungsi kapak persegi beserta lokasi penemuan dan jenis-jenisnya.

Fungsi kapak persegi

Kapak persegi fungsinya cukup beragam, tergantung jenis batuan dan ukurannya, misalnya sebagai alat kerja pertanian, benda upacara, atau alat pertukaran.

Berikut ini beberapa fungsi kapak persegi.

Alat bertani dan bercocok tanam

Kapak persegi utamanya digunakan dalam kegiatan produksi makanan, misalnya seperti bertani atau bercocok tanam.

Kapak atau beliung persegi berukuran besar digunakan untuk mencangkul dan mengerjakan kayu, sedangkan yang kecil biasanya untuk mengukir atau memahat.

Alat barter

Kapak persegi digunakan sebagai barang barter yang biasa ditukar dengan bahan makanan atau alat perkakas lain.

Alat ini memiliki nilai yang tinggi karena fungsinya sebagai perkakas, yang menjadi hal penting bagi manusia purba.

Simbol status sosial dan jimat

Karena nilainya yang tinggi, kapak persegi bisa menjadi penanda status sosial bagi manusia purba.

Kapak persegi biasanya ikut dikuburkan dengan si pemilik. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan bahwa kapak ini juga akan dibutuhkan setelah kematian.

Selain itu, kapak persegi juga digunakan sebagai jimat, yang akan digunakan dalam upacara-upacara ritual.

Persebaran

Kapak persegi tersebar di beberapa wilayah di Asia Tenggara. Di Indonesia, kapak persegi dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia bagian barat, seperti Sumatera, Jawa, dan Bali.

Persebaran kapak persegi ditelusuri oleh Stein Callenfels dan R von Heine Gedern, yang juga meneliti tentang persebaran kapak lonjong.

Persebaran kapak persegi dibawa oleh bangsa Austronesia yang berimigrasi dari Semenanjung Malaya.

Selain itu, persebaran jalur kedua melalui Kalimantan, Sulawesi, Filipina, Thailand dan berakhir di Jepang.

Masuknya kapak persegi ke Indonesia menyusul persebaran kapak lonjong.

Jenis kapak persegi

Berdasarkan bentuknya, kapak persegi dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:

Kapak tangga

Kapak yang berasal dari Asia Timur, seperti China, Thailand, dan Hong Kong ini memiliki bentuk seperti tangga dengan permukaan yang rendah.

Di Indonesia, jenis kapak ini terdapat di daerah Maluku.

Kapak bahu

Kapak bahu berbentuk sederhana dan memiliki tangkai yang kasar. Persebarannya ditemukan di Indonesia bagian timur.

Kapak penarah

Kapak penarah berbentuk panjang dan penampangnya melintang menyerupai segi empat dan cenderung bundar.

Ukuran kapak ini cukup besar dan dapat dijumpai di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

Fungsinya sebagai perkakas dan alat bercocok tanam.

Kapak atap

Bentuk kapak atap seperti trapesium yang cukup tebal. Persebatannya ditemukan di daerah Maluku, Bali, dan Jawa Timur.

Referensi:

  • Indah Asikin Nurani. (1993). Persebaran Tradisi Beliung Persegi dan Kapak Lonjong : Perpaduan di Kalumpang. Berkala Arkeologi Kemendikbud RI, 13(1).

https://www.kompas.com/stori/read/2024/04/06/150000179/kapak-persegi--fungsi-lokasi-penemuan-dan-jenisnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke