Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siapa Itu Abel Tasman?

Lahir di Lutjegast, Belanda, Tasman memulai kariernya sebagai pelaut pedagang dan akhirnya menjadi kapten.

Ia menjadi orang Eropa pertama yang diketahui berhasil mencapai kepulauan Tanah van Diemen (sekarang Tasmania) dan Selandia Baru, sekaligus melihat Fiji pada 1643.

Dalam sisa hidupnya, Abel Tasman memutuskan tinggal di Batavia sampai tutup usia pada 10 Oktober 1659.

Awal kehidupan

Abel Tasman lahir sekitar tahun 1603 di Lutjegast, sebuah desa kecil di Provinsi Groningen, di utara Belanda.

Tasman memulai kariernya sebagai pekerja di Perusahaan Hindia Timur Belanda atau VOC.

Ia berlayar dari Texel (Belanda) menuju ke Batavia (sekarang Jakarta).

Ketika bermarkas di Batavia, Tasman ikut serta dalam perjalanan ke Pulau Seram (sekarang Provinsi Maluku) karena penduduk setempat telah menjual rempah-rempah ke warga negara Eropa selain Belanda.

Kemudian, pada Agustus 1637, Tasman kembali ke Amsterdam.

Pelayaran pertama (1642-1643)

Abel Tasman melakukan pelayaran besar pertamanya pada Agustus 1642.

Tasman diberi instruksi berdasarkan memoar dari Franchoijs Jacobszoon Visscher untuk menjelajahi Samudera Hindia dari barat ke timur, selatan jalur perdagangan biasa, dan melanjutkan perjalanan ke timur menuju Pasifik guna menemukan kembali Kepulauan Solomon.

Tasman berangkat dari Batavia pada 14 Agustus 1642, dengan menggunakan dua kapal, yaitu Heemskerk dan Zeehaen.

Tasman berlayar ke Mauritius, lalu menuju ke selatan dan ke timur.

Setelah sekitar dua bulan berlayar, Tasman menemukan sebuah daratan pada 24 November 1642, yang kemudian ia sebut sebagai Tanah Van Diemen (sekarang Tasmania).

Setelah itu, Tasman kembali melanjutkan pelayarannya.

Pada 21 Januari, ia berhasil menemukan Tonga dan pada 6 Februari ia sampai di Kepulauan Fiji.

Lebih lanjut, pada 1 April, Tasman mencapai perairan New Guinea. Kemudian, pada 14 Juni 1643, ia sampai kembali di Batavia.

Pelayaran pertamanya memakan waktu sekitar 10 bulan, di mana Tasman telah mengelilingi Australia.

Pelayaran kedua (1644)

Pada 1644, Tasman diberi tugas baru untuk melakukan ekspedisi ke Tanah Selatan untuk menjalin hubungan dengan New Guinea.

Ia berangkat dari Batavia pada 30 Januari 1644 menggunakan tiga kapal, yaitu Limmen, Zeemeeuw, dan tender Braek.

Namun sayangnya, pelayaran kedua Tasman dianggap gagal oleh VOC, karena tidak berhasil menemukan wilayah perdagangan atau jalur pelayaran baru yang berguna.

Kendati begitu, sekembalinya di Batavia, Abel Tasman diangkat menjadi anggota Dewan Kehakiman di Batavia pada 2 November 1644.

Dua tahun kemudian, pada 1646, ia pergi ke Sumatra dan pada tahun 1647 pergi ke Siam (sekarang Thailand).

Pada 1648, Tasman sempat memimpin ekspedisi ke Manila untuk mencegat dan menjarah kapal perak Spanyol yang datang dari Amerika.

Akan tetapi, ekspedisinya tersebut mengalami kegagalan sehingga ia memutuskan kembali ke Batavia pada 1649.

Wafat

Dalam sisa hidupnya, Tasman tinggal di Batavia.

Ia menjadi salah satu pemilik tanah terbesar di kota.

Akan tetapi, pada 10 Oktober 1659, Abel Tasman meninggal dunia.

Ia meninggalkan istri keduanya dan seorang putri dari istri pertamanya.

Harta miliknya pun dibagi antara istri dan putrinya.

Dalam surat wasiatnya tertulis, ia mewariskan 25 gulden kepada masyarakat miskin di desanya, Lutjegast.

Warisan

Ada beberapa tempat yang diberi nama Tasman, yaitu:

  • Tasmania
  • Semenanjung Tasman
  • Laut Tasman di Selandia Baru
  • Taman Nasional Abel Tasman

Referensi:

  • Kevin, Catherine. (2005). Kamus Biografi Australia. Universitas Nasional Australia: Pusat Biografi Nasional.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/12/08/120000879/siapa-itu-abel-tasman-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke