Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Latar Belakang Pembantaian Banda 1621

Penguasaan perdagangan ini terjadi setelah peristiwa pembantaian, yang masih menjadi luka mendalam bagi warga di Kepulauan Banda.

Sebab, pembantaian ini dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen atau JP Coen yang menyebabkan ribuan rakyat Kepulauan Banda dibunuh, sedangkan ribuan lainnya diperbudak dan diusir dari pulau mereka sendiri.

Lantas, apa latar belakang terjadinya Pembantaian Banda?

Terbunuhnya Laksamana VOC Verhoeven

Latar belakang terjadinya Pembantaian Banda 1621 berawal dari terbunuhnya Laksamana VOC, yaitu Verhoeven.

Pada 1607, Verhoeven diketahui membangun sebuah benteng di Banda Neira.

Saat ini, benteng tersebut dikenal dengan nama Benteng Nassau yang dibangun dengan tujuan mengontrol perdagangan pala yang hanya tumbuh di Kepulauan Banda.

Mengetahui gerak-gerik Belanda, rakyat Banda pun merasa terancam dan ingin melakukan perlawanan.

Namun sayangnya, rakyat Banda tidak memiliki kekuatan yang mumpuni.

Oleh sebab itu, para tokoh yang dihormati di Banda atau disebut "orang kaya Banda", berpura-pura mengadakan perundingan damai terkait perdagangan rempah-rempah dengan Verhoeven.

Setelah Verhoeven setuju untuk berunding dan datang ke lokasi yang sudah ditentukan, ia dibunuh.

Selain Laksamana Verhoeven, para dewan kapten, pedagang, dan beberapa serdadunya juga dihabisi dalam pertemuan itu.

Orang yang tersisa hanyalah juru tulis Verhoeven, yaitu JP Coen, karena berhasil kabur, sedangkan lainnya disandera oleh orang kaya Banda.

Kabar mengenai peristiwa tewasnya Laksamana Verhoeven dan pasukan lain yang menjadi tahanan pun menyebar ke seluruh pelabuhan di koloni VOC.

Bahkan, pembangunan Benteng Nassau juga sempat terhenti karena tewasnya Verhoeven.

Pembangunan Benteng Nassau dilanjutkan oleh Simon Janszoon Hoen, Laksamana VOC pengganti Verhoeven.

Hoen kemudian segera menyelesaikan proses pembangunan Benteng Nassau karena khawatir akan adanya serangan dari rakyat Banda.

Di samping menjadi tempat pertahanan, Benteng Nassau juga dijadikan kantor administrasi Belanda di Pulau Banda dan digunakan sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah.

Orang kaya Banda sempat meminta Hoen membongkar Benteng Nassau, tetapi ditolak.

Sejak saat itu, perseteruan yang terjadi antara orang Banda dan bangsa Belanda memanas hingga berujung pada Peristiwa Pembantaian Banda 1621.

Referensi:

  • Farid, Muhammad. (2021). Tanabanda, Esai-esai Tentang Mitos, Sejarah, Sosial, Budaya Pulau Banda Naira. Jakarta: Prenada Media.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/10/11/140000479/latar-belakang-pembantaian-banda-1621

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke