Kenapa Pandawa Menang dalam Perang Bharatayuddha?

Pandawa dan Korawa memiliki hubungan saudara persepupuan, yang saling berkonflik karena berebut kekuasaan.

Pasalnya, Korawa merebut Kerajaan Amarta, kerajaan yang didirikan oleh salah satu dari Pandawa melalui permainan dadu atau judi.

Namun sayangnya, Yudistira kalah sehingga Pandawa terpaksa diasingkan selama 12 tahun.

Alhasil, Korawa merebut tahta Pandawa selama mereka berada di pengasingan.

Setelah Pandawa bebas, terjadilah perang besar antara keduanya.

Perang Bharatayuddha dimenangi oleh Pandawa. Mengapa demikian?

Pandawa berwatak baik

Pandawa menang dalam Perang Bharatayuddha karena Pandawa berwatak baik dan terus membela kebenaran.

Berbeda dengan Korawa yang lebih memihak pada keburukan.

Perlu diketahui bahwa di dalam seni pewayangan penuh dengan dualisme, antara yang baik dan jahat.

Dalam Perang Bharatayuddha, tokoh yang memiliki peran baik adalah Pandawa, sedangkan Korawa berwatak buruk.

Dalam cerita wayang, tokoh baik pada akhirnya akan menang, meskipun pada awal cerita harus menerima kekalahan atau menderita lebih dulu.

Sama halnya dengan Pandawa yang harus lebih dulu menderita karena diasingkan selama 12 tahun.

Sementara itu, Korawa merebut kekuasaan Pandawa.

Setelah bebas dari pengasingan, Pandawa meminta kepada Korawa untuk mengembalikan kekuasaan yang sudah mereka rebut sebelumnya dengan cara baik-baik.

Namun, Korawa menolak mentah-mentah permintaan Pandawa. Bahkan, Korawa tidak akan memberikan sejengkal tanah pun untuk Pandawa.

Alhasil, karena dengan cara damai masih belum berhasil, Pandawa terpaksa menyerang Korawa.

Persiapan perang Pandawa jauh lebih baik

Di samping itu, ada sebab lain yang membuat Pandawa menang dari Korawa dalam Perang Bharatayuddha, yaitu karena Pandawa memiliki persiapan perang yang jauh lebih baik.

Pandawa memiliki Kresna yang bertugas mengatur siasat perang sehingga ia dapat memutuskan siapa yang harus maju perang dan mundur.

Sebab, sebelum maju menyerang Korawa, Pandawa yang dipimpin oleh Raja Drupada lebih dulu menyusun sebuah barisan yang diberi nama Garuda.

Setelah Garuda terbentuk, mereka langsung menggempur pasukan Korawa.

Referensi:

• Bagian Penerangan Panitia Baratajuda. (1958). Babak ke II: Kresna Gugah. Yogyakarta: Badan Penerbit Kedaulatan Rakjat.
• Widyaswoko, Wiwid. (2018). Memaknai Perang Baratayudha dalam Perspektif Kitab Keluaran (Exodus). Jurnal ABDIEL. Vol. 2, No 1 Aprl 2018.