Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berakhirnya Masa Pendudukan Jepang di Indonesia

KOMPAS.com - Setelah menjajah Indonesia selama lebih kurang 3,5 tahun, pendudukan Jepang berakhir pada Agustus 1945.

Berakhirnya masa pendudukan Jepang di Indonesia diawali dengan kekalahan yang mereka derita dari Sekutu.

Puncaknya, Indonesia benar-benar terlepas dari penjajahan setelah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Bagaimana akhir dari masa pendudukan Jepang di Indonesia?

Serbuan Sekutu di Hindia Belanda

Pada 1944, Jepang mulai kewalahan menghadapi serbuan tentara Sekutu di wilayah Hindia Belanda.

Sekutu menjatuhkan bom di wilayah paling barat Indonesia, yakni Sabang, Aceh, pada 19 April 1944.

Tiga hari kemudian, tepatnya pada 22 April 1944, Sekutu berhasil menguasai Hollandia atau yang kini dikenal sebagai Jayapura. Hal itu membuat komandan Jepang memutuskan untuk angkat kaki dari Irian Barat.

Pada 17 Mei 1944, Sekutu melancarkan serangan udara di Surabaya. Serbuan Sekutu berlanjut dengan mendaratnya tentara Amerika di Biak 21 Mei 1944.

Jepang sempat melakukan serangan balik ke Biak pada 4 Juni, tetapi Amerika berhasil mengusir pasukan Nippon pada September 1944.

Sekutu juga melancarkan serangan udara di Palembang pada 11 Agustus 1944.

Pada 28 Agustus 1944, Sekutu berhasil meluluhlantakkan Ambon melalui serangan udara.

Pada 15 September 1944, Sekutu menyerbu Morotai, Halmahera. Kemudian, pada Oktober 1944, tentara Australia melancarkan serangan bom ke Balikpapan.

Serangan bertubi yang dilancarkan Sekutu di sepanjang 1944 pun membuat militer Jepang di Indonesia semakin terdesak.

Pemberontakan dan perlawanan pribumi

Kondisi Jepang yang terdesak oleh serangan Sekutu semakin diperburuk dengan perlawanan dan pemberontakan rakyat Indonesia di berbagai daerah.

Salah satu pemberontakan yang besar dilakukan oleh organisasi militer bentukan Jepang sendiri, yakni Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Blitar.

Pemberontakan PETA di Blitar yang dipimpin Shodancho Supriyadi terjadi karena keprihatinan  melihat kesengsaraan rakyat Indonesia akibat penjajahan Jepang.

Tentara PETA menembakkan mortir ke Hotel Sakura yang menjadi kediaman para perwira militer Jepang pada dini hari tanggal 14 Februari 1945.

Selain itu, pasukan PETA juga menembaki Markas Kempetai dengan senapan mesin.

Perlawanan juga terjadi di Aceh pada Mei 1945. Seluruh tentara Nippon di pos Jepang di Pandrah berhasil dibunuh oleh para gerilyawan Aceh dalam pemberontakan itu.

Pembentukan BPUPKI dan PPKI

Di tengah kondisi yang kian terdesak, Jepang kemudian memberikan janji kemerdekaan untuk Indonesia demi mendapatkan kembali simpati pribumi.

Salah satu jalan yang ditempuh Jepang untuk memenuhi janji kemerdekaan adalah dengan mendirikan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 April 1945.

Dengan membentuk BPUPKI, Jepang berupaya membuat pribumi percaya bahwa mereka adalah pembebas Indonesia dari penjajahan pemerintah kolonial Belanda dan Sekutu.

Bukan hanya itu, Jepang juga masih berharap Indonesia bersedia membantu mereka dalam Perang Asia Pasifik melawan Sekutu.

Selama perjalanannya, BPUPKI melakukan sidang sebanyak dua kali, yakni pada 29 Mei 1945-1 Juni 1945 dan 10-17 Juli 1945.

BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945 setelah menuntaskan tugas merumuskan Pancasila sebagai dasar negara dan undang-undang dasar (UUD).

Selanjutnya, Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus 1945 untuk mematangkan persiapan kemerdekaan Indonesia.

Hiroshima dan Nagasaki Dibom, Jepang Menyerah, Indonesia Merdeka

Kekalahan Jepang berada di depan mata setelah Sekutu menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Hiroshima dibom pada 6 Agustus 1945. Tiga hari kemudian, pada 9 Agustus 1945, Sekutu menjatuhkan bom di Nagasaki.

Dua kota penting itu hancur oleh serangan Sekutu sehingga membuat Jepang semakin tak berdaya.

Setelah Hiroshima dan Nagasaki dibom, Jepang pun menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Jepang resmi memutuskan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945.

Pernyataan resmi Jepang menyerah kepada Sekutu disampaikan langsung oleh Kaisar Hirohito melalui siaran radio nasional pada 15 Agustus 1945.

Dengan menyerahnya Jepang, Perang Dunia II pun resmi berakhir. Sementara itu, status Indonesia yang merupakan negara jajahan Jepang, menjadi vacuum of power atau terjadinya kekosongan kekuasaan.

Jepang sebenarnya berusaha mencegah agar berita mereka menyerah kepada Sekutu tidak sampai ke Indonesia.

Namun, salah satu tokoh Indonesia, yakni Sutan Sjahrir, telah mendengar kabar Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Sjahrir segera menyampaikan kabar tersebut kepada golongan muda yang kemudian bergegas mendesak dua tokoh penting bangsa Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta, untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. 

Soekarno dan Hatta pun sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. 

Proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56, pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi.

Dengan dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno, masa pendudukan Jepang di Indonesia pun resmi berakhir.

Referensi:

  • Oktorino, N. (2013). Ensiklopedi pendudukan Jepang di Indonesia: konflik bersejarah. Indonesia: PT Elex Media Komputindo.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/09/140000679/berakhirnya-masa-pendudukan-jepang-di-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke