Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Humayun, Putra Pendiri Dinasti Mughal

Ia yang menguasai Kerajaan Mughal di India setelah ayahnya, yang dikenal sebagai pendiri Dinasti Mughal, Zahiruddin Muhammad Babur, meninggal pada 1530.

Humayun dua kali duduk di singgasana Mughal, yakni antara 1530 hingga 1540 dan antara 1555 hingga 1556.

Hal itu terjadi karena ia sempat kehilangan wilayah Kerajaan Mughal kepada Sher Shah Suri, pendiri sekaligus raja pertama Dinasti Sur.

Humayun berhasil memulihkan kekuasaannya pada 1555, tetapi meninggal tidak lama kemudian.

Raja Kerajaan Mughal kedua

Humayun lahir pada 6 Maret 1508 dengan nama Naziruddin Muhammad. Ia merupakan putra Zahiruddin Muhammad Babur dan Maham Begum.

Pada Desember 1530, Humayun mulai duduk di singgasana Mughal untuk menggantikan ayahnya yang meninggal.

Menjadi raja Kerajaan Mughal kedua di usia 22 tahun, Humayun terbilang belum siap memerintah kerajaan.

Tidak lama setelah naik takhta, Humayun harus bersaing dengan saudara tirinya, Kamran Mirza, yang diberi kekuasaan atas wilayah Kabul dan Lahore oleh ayah mereka.

Pemerintahannya semakin tidak stabil karena Humayun juga tidak mengantongi dukungan dari semua pejabat istana atau para bangsawan kerajaan.

Dikalahkan Sher Shah Suri

Humayun memiliki dua rival yang harus dihadapi bersamaan di anak benua India, yakni Sultan Bahadur dari Gujarat dan Sher Shah Suri.

Ketika Humayun sibuk dengan masalah internal kerajaan, dua rivalnya tersebut diam-diam meluaskan kekuasaan mereka.

Dengan bantuan dari Kesultanan Turki Usmani, Humayun mampu mengalahkan Sultan Bahadur yang didukung oleh bangsa Portugis.

Di tengah kesibukan Humayun, Sher Shah Suri berupaya merebut kendali Agra dari Kerajaan Mughal.

Humayun berhasil mempertahankan Agra, tetapi gagal menyelamatkan Gaur, kota terbesar kedua bagi Mughal.

Setelah itu, Humayun sempat terlibat pertempuran dengan pasukan Sher Shah Suri dan mengupayakan diplomasi.

Puncaknya, pada 17 Mei 1540, Humayun kalah telak dari Sher Shah Suri dalam Pertempuran Kannaui.

Humayun akhirnya melarikan diri ke Lahore, sedangkan Sher Shah Suri mendirikan Kekaisaran Sur di Delhi.

Mencari perlindungan di Persia

Pada akhirnya, Humayun mencari perlindungan di Persia (Iran), tepatnya di Kerajaan Safawi.

Istri Raja Humayun beserta putra dan sejumlah pengikutnya pun harus melalui gunung dan lembah selama beberapa bulan agar sampai di Kerajaan Safawi.

Beruntung bagi mereka, setibanya di Kerajaan Safawi, mereka disambut dengan hangat dan dihormati.

Pada 1545, Sher Shah Suri meninggal dan para penerusnya tidak ada yang cukup kuat untuk mempertahankan capaiannya.

Ketidakstabilan pemerintahan Kekaisaran Sur segera dimanfaatkan oleh Humayun untuk kembali ke India.

Dengan bantuan Kerajaan Safawi, Humayun akhirnya bisa memulihkan kekuasaannya di Delhi pada 23 Juli 1555.

Pemerintahan Humayun yang kedua

Kembalinya Humayun dari Persia diiringi oleh rombongan besar bangsawan Kerajaan Safawi.

Masa pemerintahan Humayun yang kedua menandai perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan Kerajaan Mughal.

Pemerintahannya jauh lebih stabil karena saudara-saudaranya telah meninggal dan ia didampingi oleh jenderal-jenderal hebat yang terpercaya.

Humayun juga jauh lebih cakap karena memanfaatkan waktunya di Persia untuk belajar.

Tidak ingin membuang waktu, Humayun segera menjalankan kampanye militer untuk memperluas kekuasaannya atas wilayah timur dan barat India.

Humayun berhasil menguasai wilayah yang saat ini masuk dalam Afghanistan, Pakistan, India utara, dan Bangladesh.

Ia menerapkan strategi perang orang Persia dan memperbaiki sistem administrasi kerajaannya.

Pada masa Humayun, pengaruh seni, arsitektur, bahasa, dan sastra Persia, mulai masuk ke Kerajaan Mughal.

Sultan Humayun meninggal karena terjatuh

Pada 24 Januari 1556, Humayun terjatuh saat menuruni tangga perpustakaannya.

Tiga hari kemudian, atau pada 27 Januari 1556, Humayun meninggal dunia.

Meski masa pemerintahan Humayun yang kedua tidak sampai satu tahun, capaiannya sangat besar.

Pada saat kematiannya, wilayah Kerajaan Mughal membentang hampir 1 juta kilometer persegi.

Capaian Humayun menjadi bekal bagi putra dan penerusnya, Jalaluddin Akbar, yang mampu membawa Kerajaan Mughal pada kejayaannya.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/29/200000979/humayun-putra-pendiri-dinasti-mughal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke