Siapa Raja Paling Terkenal dari Kerajaan Kalingga?

Kerajaan ini berdiri sejak akhir abad ke-6 hingga akhir abad ke-7.

Sebelum runtuh, ada sosok raja yang membawa Kerajaan Kalingga mencapai puncak kejayaan.

Raja terkenal Kerajaan Kalingga ini adalah seorang wanita, yang naik takhta menggantikan suaminya yang meninggal pada 674.

Nama ratu Kerajaan Kalingga itu adalah Ratu Shima, yang bergelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara.

Ratu Shima, pembawa kejayaan Kerajaan Kalingga

Raja yang paling terkenal pada masa Kerajaan Kalingga adalah seorang raja wanita yang bernama Ratu Shima.

Masa kejayaan Kerajaan Kalingga berlangsung pada masa pemerintahannya yang dimulai pada tahun 674 hingga 695.

Selain cakap memerintah, Ratu Shima terkenal karena keadilan dan kejujurannya.

Ia memerintah dengan sangat keras, tegas, tetapi juga adil dan bijaksana, sehingga rakyatnya hidup dengan aman, tertib, dan teratur.

Untuk menjaga agar kerajaannya aman, Ratu Shima memastikan bahwa hukum diberlakukan tidak pandang bulu, sehingga siapa saja tidak berani melanggar peraturan.

Peraturan yang paling terkenal adalah bahwa siapa pun yang mencuri akan dipotong tangannya.

Diriwayatkan bahkan barang yang jatuh di jalan pun tidak ada yang berani menyentuh.

Kebijakan Ratu Shima terdengar oleh orang-orang Arab di India yang disebut Ta-shih, yang kemudian meletakkan pundi-pundi emas di jalanan Kalingga.

Selama tiga tahun, pundi-pundi emas itu tidak tersentuh, karena orang yang lewat akan menyingkir untuk mengindarinya.

Suatu ketika, pundi-pundi itu tidak sengaja terinjak oleh putra mahkota. Ratu Shima sangat marah dan memerintahkan hukuman mati bagi putranya.

Hukuman itu akhirnya dibatalkan setelah Ratu Shima dibujuk oleh para menteri kerajaan. Akan tetapi, Ratu Shima mengatakan kaki putranya tetap salah, sehingga harus dipotong.

Setelah para menteri kembali meminta pengampunan, akhirnya hanya jari kaki putra mahkota yang dipotong sebagai peringatan bagi penduduk kerajaan dan bukti ketegasan Ratu Shima.

Konon, setelah mendengar keputusan Ratu Shima, orang-orang Ta-shih mengurungkan niatnya untuk menyerang Kalingga.

Di bawah pemerintahan Ratu Shima, Kerajaan Kalingga mencapai puncak kejayaan setelah mengambil alih peran bandar perdagangan di pantai utara yang sebelumnya dikuasai oleh Kerajaan Tarumanegara.

Dalam kehidupan beragama, meski saat berkuasa Ratu Shima beragama Hindu Syiwa, ia sangat toleran terhadap agama lain di kerajaannya.