Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Suku Bangsa Asli di Bali

Bali sebagai salah satu provinsi di Indonesia, memiliki luas wilayah 5.780 km2 dengan kurang lebih 85 gugusan pulau-pulau.

Dengan luas wilayah tersebut, Bali dibagi menjadi sembilan wilayah administratif yang terdiri dari satu kota dan delapan kabupaten, dengan ibu kota terletak di Denpasar.

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2020, Bali memiliki populasi penduduk sebesar 4,32 juta jiwa.

Dari jumlah penduduk tersebut, masyarakat Bali dapat dikelompokkan menjadi dua suku bangsa yang besar, yakni Suku Bali Aga dan Suku Bali Majapahit.

Sejarah Pembentukan Suku di Bali

Terbentuknya dua kelompok suku besar di Bali tersebut memiliki latar belakang sejarah yang panjang, tetapi jelas.

Latar belakang lahirnya dua kelompok suku tersebut tidak lepas dari keterlibatan sebuah kerajaan adidaya di Indonesia pada sekitar abad ke-13 hingga ke-16, yaitu Majapahit.

Majapahit sebagai kerajaan yang masyhur pada masa itu, menancapkan kekuasaan di berbagai kawasan Nusantara, termasuk di Bali.

Disebutkan dalam kitab Negarakertagama, Bali dulunya adalah bagian dari wilayah kekuasaan Majapahit yang bernama Badahulu.

Titik penting keterkaitan Majapahit dengan pembentukan dua kelompok suku di Bali adalah corak agama Hindu yang dianutnya.

Corak agama Hindu yang dianut oleh Majapahit ternyata berbeda dengan corak agama Hindu masyarakat asli Bali sebelum adanya ekspansi dari kerajaan itu.

Orang-orang Bali yang memiliki garis keturunan Majapahit kemudian banyak menganut corak agama Hindu kerajaan itu.

Perbedaan corak agama dan garis keturunan ini kemudian melahirkan kesadaran masyarakat Bali bahwa adanya perbedaan secara kultural di antara keduanya.

Kesadaran inilah kemudian yang menjadi awal lahirnya dua kelompok suku besar di Bali yang saling menghormati satu sama lainnya.

Suku Bali Aga

Bali Aga adalah kelompok suku yang diyakini sebagai suku pertama Bali sebelum adanya ekspansi Majapahit.

Orang Bali menyebut orang Bali Aga dengan nama Pasek Bali karena menyadari adanya perbedaan corak dalam beragama dengan orang Bali Majapahit.

Dalam sejarahnya, Orang Bali Aga adalah kelompok yang menentang adanya ekspansi Majapahit sehingga beberapa kali terjadi pertempuran.

Namun, tidak mudah membendung pengaruh Majapahit di Bali.

Kuatnya pengaruh Majapahit menjadikan sebagian besar wilayah Bali dikuasai oleh orang-orang dari kerajaan itu atau Suku Bali Majapahit hingga sekarang.

Orang-orang Bali Aga pada akhirnya banyak mendiami kawasan-kawasan di dataran tinggi Bali, seperti di Karang Asem dan Buleleng.

Suku Bali Majapahit

Suku Bali Majapahit merupakan suku kedua di Provinsi Bali. Mereka masuk ke Bali bersamaan dengan ekspansi Majapahit.

Pada masa itu, Majapahit adalah kerajaan adidaya, sehingga mereka bisa menguasai Bali meskipun terjadi perlawanan dari masyarakat Bali Aga.

Alhasil, orang-orang Bali Majapahit yang memiliki hubungan budaya agama erat dengan Hindu Jawa, menjadi penduduk yang mendominasi sebagian besar kawasan Bali.

Referensi:

Mashita, D. (2017). Adat Istiadat Masyarakat Bali. Surabaya: Jp Books.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/15/210000579/dua-suku-bangsa-asli-di-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke