Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Candi Morangan, Candi Hindu yang Sudah Runtuh

Saat ini, bangunan yang dapat dijumpai dari Candi Morangan adalah bagian tubuh dan kaki saja, karena sisa bangunan lainnya sudah hancur akibat terjadi banjir lahar Gunung Merapi pada 2010.

Asal-usul

Menurut perkiraan sejarah, Candi Morangan dibangun sekitar abad ke-9 dan ke-10 pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Saat candi ini ditemukan pada 1884, kondisinya sudah terpendam sejauh 6,5 meter di bawah tanah.

Dapat dikatakan bahwa Candi Morangan ditemukan dalam kondisi yang sudah runtuh.

Kemudian, kondisi Candi Morangan diperparah lagi ketika banjir lahar Gunung Merapi terjadi pada 2010.

Meskipun hingga sekarang belum selesai dipugar, reruntuhan kompleks Candi Morangan terdiri dari dua bangunan candi, yaitu Candi Induk dan Candi Perwara yang masing-masing berbahan dasar batu andesit.

Tidak hanya itu, pada kompleks Candi Morangan juga ditemukan yoni serta beberapa arca.

Ragam hias

Candi Morangan memiliki relief-relief dengan ragam hias geometris, tumbuhan, binatang, dan penggambaran tokoh dewa.

Beberapa relief yang terdapat pada bangunan sisa Candi Morangan masih dapat dikenali, meskipun tidak diketahui secara pasti di mana letaknya.

Umumnya, relief pada candi ini dipahatkan pada batang kaki atau tubuh candi.

Satu hal yang membedakan Candi Morangan dengan candi-candi lainnya, yaitu terdapat satu panel relief yang diperkirakan masih menjadi bagian dari cerita Tantri Kamandaka.

Relief tersebut mengisahkan tentang seorang harimau yang ditipu oleh seekor kambing.

Kisah ini menjadi salah satu hal istimewa karena selama ini relief tersebut hanya ditemukan pada candi yang bercorak Buddha.

Referensi:

  • Istari, T.M. Rita. (2015). Ragam Hias Candi-Candi di Jawa Motif dan Maknanya. Yogyakarta: Kepel Press.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/08/130000379/candi-morangan-candi-hindu-yang-sudah-runtuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke