Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Candi Sawentar II, Monumen Peringatan Perang Paregreg

Candi Sawentar II berlokasi sekitar 100 meter dari Candi Sawentar I.

Menurut para ahli, Candi Sawentar II berasal dari Kerajaan Majapahit, tepatnya dari abad ke-15.

Candi ini dipercaya dibangun sebagai monumen peringatan Perang Paregreg, perang saudara di Kerajaan Majapahit yang terjadi antara 1404-1406.

Berikut ini sejarah Candi Sawentar II.

Sejarah penemuan Candi Sawentar II

Candi Sawentar II ditemukan pada 1999, beberapa dekade setelah penemuan Candi Sawentar I.

Penemuan candi ini bermula ketika seorang warga bernama Sugeng Ahmadi menggali tanah untuk keperluan pembuatan sumur.

Setelah dilaporkan, BPCB Trowulan melakukan penggalian dibantu oleh Balai Arkeologi Yogyakarta.

Penggalian atau ekskavasi berhasil menampakkan struktur candi yang terkubur di bawah endapan material erupsi Gunung Kelud.

Hingga saat ini, Candi Sawentar II masih dalam proses penelitian dan belum dipugar.

Fungsi Candi Sawentar II

Melansir laman Arkeologi Jawa Kemdikbud, Baskoro Daru Tjahjono, peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta, menyatakan bahwa Candi Sawentar II adalah monumen peringatan Perang Paregreg.

Perang Paregreg merupakan perang saudara di Kerajaan Majapahit yang terjadi pada awal abad ke-15, pada masa pemerintahan Raja Wikramawardhana.

Candi Sawentar II didirikan oleh putri Wikramawardhana, yakni Suhita atau Kencana Wungu, Ratu Majapahit periode 1429-1447.

Diduga Candi Sawentar II didirikan sekitar 30 tahun setelah Perang Paregreg, atau pada tahun 1430-an.

Dugaan tersebut didasarkan pada pahatan Candra Sengkala bergambarkan naga bermahkota yang menelan matahari, yang ditafsirkan berbunyi “nagaraja anahut surya”, yang bermakna tahun 1318 Saka (1436 Masehi).

Penggambaran naga yang berusaha menelan matahari diartikan sebagai simbol seorang raja yang marah.

Sedangkan matahari yang hendak dicaplok naga dianggap sebagai Surya Majapahit, lambang kebesaran Majapahit yang sedang dicabik-cabik.

Dengan demikian, “nagaraja anahut surya” merupakan penggambaran akan upaya untuk meruntuhkan kekuasaaan Majapahit melalui perebutan takhta oleh Wirabhumi terhadap kekuasaan Wikramawardhana, yang dalam Kitab Pararaton disebut “paregreg”.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/02/25/120000379/candi-sawentar-ii-monumen-peringatan-perang-paregreg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke