Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peristiwa yang Menandai Berakhirnya Perang Dingin

Usai Perang Dunia II, dua negara tersebut muncul sebagai negara adikuasa, tetapi hubungan mereka memburuk hingga menimbulkan Perang Dingin.

Perang Dingin adalah periode ketegangan geopolitik antara AS dan Uni Soviet dengan sekutunya masing-masing, yang berlangsung antara 1947-1991.

Ketegangan tercipta karena perbedaan ideologi dua kubu, di mana AS beraliran liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berpaham komunis-sosialis.

Tanda-tanda Perang Dingin berakhir mulai terlihat pada 1980-an. Berikut ini beberapa hal yang menandai berakhirnya Perang Dingin.

Bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur

Ketika Perang Dunia II berakhir pada 1945, Jerman mengalami kekalahan sehingga wilayahnya dibagi menjadi empat zona pendudukan yang masing-masing diduduki oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Uni Soviet.

Pada 1949, tiga wilayah yang dikuasai AS, Inggris, dan Perancis, bergabung menjadi Jerman Barat.

Sedangkan bagian Uni Soviet berubah menjadi Jerman Timur. Pada 1961, dua wilayah ini dipisahkan dengan Tembok Berlin.

Sepanjang 1980-an, kondisi ekonomi dan politik Uni Soviet karut-marut, yang kemudian berdampak pada aspek kehidupan masyarakat.

Guna mengatasi permasalahan itu, Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev berupaya memperbaiki keadaan dengan mengeluarkan kebijakan bernama Glasnost (keterbukaan politik) dan Perestroika (restrukturisasi ekonomi).

Kebijakan ini membuat sistem komunisme mulai berubah menjadi sistem yang jauh lebih demokratis.

Akibatnya, banyak negara bagian Uni Soviet yang justru melepaskan diri, begitu pula dengan rakyat Jerman Timur yang memberontak.

Mereka meruntuhkan Tembok Berlin, yang menjadi tanda bahwa rezim komunis di Jerman Timur berakhir.

Pada 3 Oktober 1990, Jerman Barat dan Jerman Timur akhirnya bersatu kembali.

Bubarnya Pakta Warsawa

Pakta Warsawa merupakan aliansi pertahanan negara-negara komunis-sosialis di kawasan Eropa Tengah dan Timur.

Pakta Warsawa dibentuk pada 14 Mei 1955, setelah Blok Barat membentuk aliansi pertahanan bernama NATO.

Negara-negara anggota Pakta Warsawa adalah Uni Soviet, Polandia, Rumania, Hungaria, Cekoslowakia, Bulgaria, Albania, dan Jerman Timur.

Krisis yang dialami Uni Soviet tidak hanya membuat Jerman Timur berani memberontak dan bersatu kembali dengan Jerman Barat.

Kemerosotan Uni Soviet memicu gelombang revolusi di kawasan Eropa Timur serta adanya perpecahan antara negara-negara komunis.

Permasalahan ini pada akhirnya membuat Pakta Warsawa dibubarkan pada 1 Juli 1991.

Runtuhnya Uni Soviet

Selama Perang Dingin, Uni Soviet memiliki wilayah terbesar di dunia dan menjadi pusat aliansi negara-negara komunis Blok Timur.

Namun, krisis ekonomi dan politik Uni Soviet pada 1980-an berdampak pada hampir setiap aspek kehidupan.

Bahkan konsep perubahan yang dikemukakan oleh Mikhail Gorbachev melalui program Glasnost dan Perestroika justru membuat Uni Soviet semakin tidak stabil karena menimbulkan oposisi dan munculnya sistem kapitalisme baru.

Sistem otonomi Perestroika terbilang cepat meruntuhkan Uni Soviet, karena 15 wilayahnya satu per satu berani memisahkan diri dan menyatakan kemerdekaannya menjadi sebuah negara.

Pada akhirnya, Uni Soviet runtuh pada 26 Desember 1991, yang secara resmi mengakhiri Perang Dingin.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/24/100000379/peristiwa-yang-menandai-berakhirnya-perang-dingin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke