Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Pariwisata Sedunia, Nama Indonesia Belum Ada

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Pariwisata Sedunia diperingati setiap 27 September.

Sumber bacaan dari tulisan "World Tourism Day" rilisan pada 2017 menyebut sejarah Hari Pariwisata Sedunia dimulai pada 1980.

Inisiatif penetapan Hari Pariwisata Sedunia berasal dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO).

Sejarah Hari Pariwisata Sedunia sebenarnya menemukan titik awal pada 1970.

Pada 27 September 1970, ada rencangan Anggaran Dasar UNWTO.

Kesadaran

UNWTO menggugah kesadaran dunia akan pentingnya pariwisata.

UNWTO menyebut bahwa Hari Pariwisata Sedunia adalah tolok ukur pariwisata dunia.

Menurut UNWTO, Hari Pariwisata Sedunia memberikan dampak positif betapa pentingnya dunia pariwisata.

Indonesia

Tradisi Hari Pariwisata Sedunia adalah penunjukan terhadap satu negara anggota UNWTO sebagai penyelenggara peringatan.

Kebiasaan penunjukan Hari Pariwisata Dunia berawal sejak 1998.

Meksiko menjadi penyelenggara Hari Pariwisata Sedunia.

Total dari 20 negara yang pernah menjadi penyelenggara Hari Pariwisata Sedunia, nama Indonesia, belum ada.

Super-prioritas

Indonesia sudah menunjuk 10 destinasi pariwisata super-prioritas terkait dengan Hari Pariwisata Sedunia.

Ke-10 destinasi pariwisata super-prioritas itu adalah Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bromo (Jawa Timur).

Seterusnya, ada Pulau Morotai di Maluku Utara, Tanjung Lesung di Banten, Tanjung Kelayang di Bangka dan Belitung, dan Danau Toba di Sumatra Utara.

Lantas, ada juga destinasi pariwisata super-prioritas lainnya yakni Borobudur di Jawa Tengah, Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), serta Wakatobi di Sulawesi Tenggara.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/27/235900279/hari-pariwisata-sedunia-nama-indonesia-belum-ada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke