Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Proses Manusia Purba Menyebar ke Dalam Kepulauan Indonesia

Ada yang menyebutkan berasal dari Yunnan, China Selatan, ada juga yang mengatakan bahwa penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh kecil.

Proses penyebaran ini sudah terjadi sejak zaman prasejarah atau era manusia purba, baik yang menyebar hingga ke Indonesia bahkan ke luar Pulau Indonesia.

Lalu, bagaimana proses manusia purba menyebar ke dalam kepulauan Indonesia?

Pada zaman es

Salah satu cara manusia purba masuk ke dalam Kepulauan Indonesia adalah dengan menggunakan wilayah daratan yang terbentuk ketika permukaan air laut sedang turun pada Zaman Es.

Pada zaman Es, pulau-pulau di barat garis Wallace (Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan pulau di antaranya) bersatu dengan benua Asia ketika permukaan air laut turun.

Kemudian terbentuk daratan yang disebut oleh para ahli sebagai Sundaland atau Dataran Sunda.

Wilayah Sundaland ini konon ada sekitar 2,5 juta tahun hingga 10.000 tahun yang lalu.

Sundaland ketika masih menjadi satu kesatuan dengan Asia Tenggara merupakan habitat dari salah satu jenis manusia tertua di muka bumi, yakni Homo Erectus atau Pithecanthropus Erectus.

Mereka hidup sejak 500.000 tahun yang lalu dengan cara berburu dan meramu.

Menurunnya permukaan air laut disebabkan oleh banyaknya air yang tersimpan sebagai es di kutub bumi.

Setelah air turun, terbentuk sebuah daratan yang memungkinkan bagi para manusia purba menyebrang ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia.

Membentuk rakit sederhana

Selain melalui daratan, manusia purba juga diduga mampu membentuk atau menggunakan rakit sederhana yang terbuat dari bambu.

Dengan rakit inilah para manusia purba mampu menyebrang selat-selat di antara pulau-pulau yang ada di Indonesia.

Sebab, leluhur Homo Floresiensis menyebrang menggunakan rakit sederhana karena pada zaman Es, Pulau Flores tetap terpisah walaupun ada penurunan permukaan air laut.

Oleh sebab itu, persebaran manusia purba tidak bisa dilakukan melalui daratan.

Kedatangan bangsa Proto Melayu

Lebih lanjut, pada 2000 SM, bangsa Proto Melayu tiba di Indonesia dengan membawa kebudayaan Neolitikum, terutama kapak lonjong dan kapak persegi.

Bangsa Proto Melayu masuk ke Indonesia melewati dua jalur, yaitu jalur barat dan timur.

Jalur barat melewati Semenanjung Melayu, lalu ke Sumatera, dan menyebar ke seluruh Indonesia.

Sementara, kedangan bangsa Proto Melayu melalui jalur timur melalui Kepulauan Filipina, lalu ke Sulawesi, dan ke seluruh Indonesia.

Ciri-ciri bangsa Proto Melayu adalah rambut lurus, kulit berwarna kuning kecoklatan, dan bermata sipit.

Kedatangan bangsa Deutro Melayu

Selanjutnya adalah kedatangan bangsa Deutro Melayu pada 500 SM, dari Indochina bagian utara.

Mereka masuk ke Indonesia melalui jalur barat, yaitu Semenanjung Melayu, kemudian ke Sumatera dan wilayah lain Indonesia.

Umumnya, bangsa Deutro Melayu hidup secara berkelompok.

Keturunan dari Deutro Melayu adalah masyarakat Jawa, Minang, Bali, dan Bugis.

Kedatangan bangsa Melanesoid

Manusia purba lain yang juga datang ke Indonesia adalah Melanesoid, yang datang lebih dulu dari bangsa Proto Melayu.

Melanesoid merupakan suku berkulit hitam dari Teluk Tonkin.

Dengan datangnya bangsa ini ke Indonesia menjadi penanda dimulainya Zaman Mesolitikum atau batu tengah.

Di Kepulauan Indonesia, mereka tinggal di Papua Barat, Ambon, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

Referensi:

  • Hernadi, Edi. (2013). Sejarah Nasional Indonesia. Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia.
  • Suheri, Duwi Rahmadi. (2017). Mari Mengenal Masa Prasejarah. Sukoharjo: Sindunata.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/13/160000979/proses-manusia-purba-menyebar-ke-dalam-kepulauan-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke