Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Raffles Mendapat Tanggapan Positif?

Inggris resmi berkuasa atas Indonesia setelah ditandatanganinya perjanjian Tuntang pada 18 September 1811.

Berbeda dengan pemerintahan sebelumnya, yaitu Daendels, yang banyak mendapat pertentangan, masa pemerintahan Raffles justru mendapat respon baik.

Lantas, mengapa pemerintahan Raffles di Indonesia cenderung mendapat tanggapan positif?

Kebijakannya dipandang tidak semena-mena

Pemerintah Raffles di Indonesia mendapat tanggapan positif karena kebijakannya dianggap baik dan tidak semena-mena dibandingkan pemerintahan sebelumnya.

Raffles juga dikenal sebagai sosok yang memiliki nilai simpati yang tinggi, di mana ia berusaha untuk memajukan kondisi para petani yang sebelumnya menderita di bawah tekanan pemerintah kolonial Belanda.

Menurut Raffles, perilaku yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda terhadap para petani khususnya di Jawa sangat tidak manusiawi.

Para petani tidak diberi upah dan para penguasa lokal maupun Kongsi Dagang Belanda (VOC) bisa bebas mengambil hasil panen dan harta benda milik petani sewaktu-waktu.

Maka dari itu, menurut Raffles, sudah sewajarnya pemerintah menghilangkan praktik penindasan dan mulai menerapkan sistem bagi hasil yang lebih adil.

Adapun beberapa kebijakan yang mendorong timbulnya respon baik dari Indonesia adalah:

Selain itu, Raffles juga beberapa kali melakukan misi rahasia ke kerajaan-kerajaan anti-Belanda di Indonesia, seperti Palembang, Banten, dan Yogyakarta.

Raffles berjanji akan memberikan hak-hak yang lebih besar kepada kerajaan-kerajaan tersebut.

Jika di masa pemerintahan sebelumnya rakyat pribumi dipaksa menjadi buruh perkebunan, pada masa Raffles para petani justru dijadikan sebagai penyewa tanah.

Penyewa atau ryot diberi kebebasan untuk memutuskan jenis tanaman apa yang akan mereka tanam di tanah yang mereka sewa.

Semenjak kebijakan Raffles diterapkan, para petani merasa kondisi kehidupan mereka sedikit mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

Bahkan, sistem kebijakan yang diusung Raffles dipandang lebih humanis dan mementingkan kelas para petani walaupun pada akhirnya rakyat tetap kalah dibanding pemilik modal dan penguasa.

Referensi:

  • Syafiaah, Aah. (2018). Kelas Sosial dalam Sistem Landelijk Stelsel Masa Raffles (1811-1816). Tamaddun, Vol. 6, No. 1, Januari-Juni 2018.
  • Hariyono. Daya Negri Wijaya. (2016). Thomas Stamford Raffles: Seorang Universalis atau Imperialis?. Paramita, Vol. 26, No. 1, Tahun 2016, hlm 33-44.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/12/080000379/mengapa-raffles-mendapat-tanggapan-positif-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke