Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Latar Belakang Pemberian Bekal Kubur bagi Orang Meninggal

Yang dimaksud bekal kubur adalah benda-benda yang dikubur bersama dengan jasad orang yang telah meninggal.

Tradisi pemberian bekal kubur telah dilakukan oleh manusia prasejarah sejak zaman bercocok tanam.

Lantas, apa latar belakang pemberian bekal kubur bagi orang yang telah meninggal?

Adanya kepercayaan kehidupan setelah mati

Latar belakang pemberian bekal kubur bagi orang yang telah meninggal adalah adanya kepercayaan kehidupan sesudah mati.

Masyarakat masa bercocok tanam sudah menguasai alam lingkungan sekitarnya dan nilai-nilai hidupnya semakin berkembang.

Salah satu perkembangan yang menonjol dalam masyarakat adalah sikap terhadap alam kehidupan setelah mati.

Pada periode ini, masyarakat meyakini bahwa roh seseorang yang meninggal tidak lenyap begitu saja.

Roh dianggap mempunyai kehidupan di alamnya tersendiri yang tidak berbeda dengan kehidupan saat masih hidup.

Oleh karena itu, orang yang meninggal biasanya disertai bekal kubur di tempatnya dimakamkan.

Fungsi dari bekal kubur adalah untuk menemani serta menjamin perjalanan orang yang mati ke dunia arwah dan kehidupan selanjutnya.

Beberapa hal yang termasuk dalam bekal kubur adalah barang-barang yang disukai oleh orang yang mati semasa hidup seperti perhiasan atau barang-barang keperluan sehari-hari seperti periuk dan peralatan dari logam.

Masyarakat masa bercocok tanam juga memandang bahwa kematian tidak membawa perubahan esensial bagi kedudukan, keadaan, dan sifat seseorang.

Seseorang bermartabat rendah akan rendah juga kedudukannya di akhirat.

Di sisi lain, bekal untuk mendapatkan tempat khusus di akhirat juga dapat diperoleh dengan mengadakan pesta-pesta tertentu atau dengan mendirikan bangunan batu besar.

Bangunan batu besar itu dapat berupa peti batu, bilik batu, dan sarkofagus.

Tradisi pemberian bekal kubur ditemukan di banyak wilayah Nusantara, misalnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sumba Timur.

Dari beberapa situs tersebut, terdapat ciri khas di samping ditemukannya beberapa kemiripan.

Di wilayah Indonesia timur misalnya, ditemukan corak budaya yang sangat khas berupa kubur tempayan yang dibekali dengan manik-manik, perhiasan kerang, gelang, kapak batu, dan kendi.

Sedangkan di Jawa Barat ditemukan tempayan besar sebagai wadah kubur dengan bekal kubur berupa benda-benda tanah liat, logam, dan manik-manik.

Ciri tembikar yang sangat khas dari situs di Jawa Barat adalah berupa kendi berleher panjang tanpa cerat, cawan berkaki, dan periuk berukuran kecil sampai sedang.

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia Jilid I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/05/180000879/latar-belakang-pemberian-bekal-kubur-bagi-orang-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke