Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Legenda Gajah Puteh

Cerita rakyat ini mengisahkan seorang anak raja bernama Bener Meriah yang difitnah akan menggulingkan pemerintahan yang sah.

Karena malu, ia kemudian melarikan diri ke hutan dan bertapa untuk memohon diubah menjadi seekor gajah putih.

Pada akhirnya, gajah putih tersebut menjadi hewan peliharaan kesayangan suatu kerajaan dan menjadi sebuah wilayah di Aceh, yakni Bener Meriah.

Gajah Puteh

Dahulu kala di Aceh hidup seorang pemuda tampan yang bernama Sengeda. Ia adalah putra dari Raja Linge.

Sangeda memiliki seorang kakak laki-laki bernama Bener Meriah. Si Bener Meriah ini melarikan diri ke hutan karena difitnah hendak menentang raja.

Di hutan, si Bener Meriah ini bertapa dan memohon supaya diubah menjadi gajah putih. Hal itu dilakukan agar diterima kembali oleh keluarganya.

Pada suatu malam, Sengeda bermimpi tentang seekor gajah putih yang datang dengan mengamuk dan mengobrak-abrik Kerajaan Linge. Dalam mimpinya, Sengeda juga bertemu gurunya yang bernama Reje.

Sengeda yakin bahwa gajah putih tersebut adalah jelmaan dari kakaknya, Bener Meriah. Reje sang guru kemudian mengajarkan Sengeda cara menjinakkan gajah itu.

Setelah itu, Sengeda terbangun dan langsung menirukan gerakan yang diajarkan oleh gurunya di dalam mimpi.

Gerakan dalam mimpi tersebut adalah seni bela diri yang mirip tarian ketika Sengede berguru di Bukit Gelang Gele.

Keesokan harinya, di tengah Kerajaan Linge muncul seekor gajah putih yang mengamuk. Tak ada seorang pun yang mampu menjinakkannya.

Sengede kemudian turun tangan dengan menaiki gajah hitam dan diiringi teman-teman seperguruannya. Ia juga meminta untuk tidak menyakiti gajah putih tersebut, melainkan menyuruh memainkan segala bentuk alat musik tradisional.

Selain itu, Sengede juga meminta segala kalangan untuk memuji kebaikan-kebaikan Bener Meriah. Secara perlahan gajah lutih mulai jinak dan bersujud kepada raja sambil menangis.

Sangede kemudian menjelaskan kepada ayah dan ibunya bahwa gajah tersebut adalah kakaknya, si Bener Meriah yang berubah karena malu difitnah akan menggulingkan raja.

Sementara itu, seiring berjalannya waktu, keberadaan gajah putih menarik bagi kerajaan tetangga yang ingin memeliharanya. Raja kerajaan sebelah kemudian meminta izin untuk mengambil gajah putih.

Dengan berat hati, akhirnya Raja Linge menyerahkan si gajah putih kepada kerajaan sebelah hingga menjadi kesayangan raja.

Referensi:

  • Reza, Marina Asril. (2010). 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara. Jakarta: Visimedia.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/27/110000279/legenda-gajah-puteh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke