Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tokoh-tokoh Indonesia yang Pernah Jadi Tahanan Belanda

Banyak tokoh-tokoh pendiri bangsa dan pahlawan nasional yang harus berurusan dengan hukum era kolonial Belanda.

Pangeran Diponegoro hingga Soekarno pernah mengalami dinginnya penjara di pengasingan.

Berikut adalah beberapa tokoh yang pernah dipenjara oleh pemerintah kolonial Belanda:

Soekarno

Pada era pergerakan nasional, Soekarno harus beberapa kali diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Ia beberapa kali dipenjara, mulai di Lapas Sukamiskin Bandung, di Kota Ende, hingga diasingkan di Bengkulu, di Berastagi Sumatera Utara, di Bangka, serta di Boven Digoel.

Soekarno dihukum penjara karena dianggap oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai otak perjuangan Indonesia.

Belanda menangkap dan memenjarakan Soekarno untuk mempersempit ruang geraknya.

Salah satu penyebab Soekarno dipenjara adalah kritikannya terhadap pemerintah kolonial Belanda melalui tulisannya yang dikenal dengan "Indonesia Menggugat".

Mohammad Hatta

Selain Soekarno, Mohammad Hatta juga pernah dihukum penjara pada era pemerintah kolonial Belanda.

Moh Hatta dihukum penjara oleh Belanda karena tuduhan menghasut publik untuk melawan pemerintah Belanda pada 1927, terutama melalui tulisan "Indonesie Vrij" atau Indonesia Merdeka.

Ia dihukum penjara bersama Nazir Sutan Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul Majid Djojodiningrat.

Sutan Sjahrir

Sutan Sjahrir atau dikenal dengan Sjahrir juga pernah merasakan hukuman penjara di era pemerintahan kolonial Belanda.

Ia merasakan penjara di Boven Digoel, Banda Neira, dan Sukabumi bersama Moh Hatta sejak 1934.

Sebelumnya, pada 1932, Sjahrir bersama Moh Hatta memimpin PNI yang baru.

Namun, ketakutan pemerintah kolonial Belanda terhadap PNI membuat Sjahrir diasingkan selama enam tahun di Banda Neira dan Pulau Banda.

Tan Malaka

Tan Malaka merupakan seorang pejuang kemerdekaan yang pernah diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Setelah merampungkan sekolahnya di Belanda, Tan Malaka kembali ke Indonesia dan menjadi guru.

Selama di Indonesia, Tan Malaka menjadi penentang nomor satu pemerintah Belanda.

Hal itu kemudian mengantarkannya ke pengasingan pada 1922. Tan Malaka dianggap terlibat dalam berbagai aksi buruh.

Setelah berada di pengasingan selama 20 tahun, Tan Malaka baru kembali ke Indonesia pada  1942, ketika masa penjajahan Jepang.

Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro merupakan tokoh yang menentang pemerintah kolonial Belanda hingga membuat pecahnya Perang Jawa pada 1925-1930.

Sikap Pangeran Diponegoro yang menentang pemerintah Belanda mendapat dukungan dan simpati dari rakyat.

Hal itu kemudian menyebabkan pecahnya Perang Jawa yang membuat Belanda mengalami kerugian sangat besar, yakni 25 juta gulden atau sekitar 2,2 miliar dolar AS.

Akhirnya, perlawanan Diponegoro berhasil dipadamkan setelah ia ditangkap pada 28 Maret 1930.

Pangeran Diponegoro kemudian diasingkan ke Makassar hingga ia meninggal dunia pada 1855.

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien menjadi tokoh pahlawan wanita yang berjuang melawan penjajahan Belanda.

Ia berjuang melawan militer Belanda saat mempertahankan tanah kelahirannya, yakni Aceh.

Cut Nyak Dien melakukan perlawanan terhadap Belanda hingga ia berusai tua dan sakit-sakitan.

Memanfaatkan hal tersebut, Belanda kemudian menangkap Cut Nyak Dien dan mengasingkannya ke Sumedang, Jawa Barat.

Cut Nyak Dien diasingkan di Sumedang hingga ia meninggal dunia pada 1908.

Referensi:

  • Notosusanto, Nugoro. (2008). Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/19/203000579/tokoh-tokoh-indonesia-yang-pernah-jadi-tahanan-belanda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke