Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

U-boat: Kapal Selam Jerman yang Jadi Senjata Mematikan di Perang Dunia

KOMPAS.com - Kapal selam U-boat milik Jerman menjadi senjata mematikan selama Perang Dunia I dan II karena bisa menenggelamkan banyak kapal perang musuh.

Jerman merupakan negara pertama yang mengembangkan kapal selam sebagai senjata mematikan di Perang Dunia I dan II.

Dengan mengandalkan kapal selam U-boat, Jerman telah berhasil menenggelamkan kapal-kapal yang membawa pasokan barang dari Kanada dan Amerika Serikat menuju Inggris, Uni Soviet, serta negara-negara Sekutu di kawasan Mediterania.

Sejarah U-boat

Jerman kali pertama mengembangkan kapal selam pada tahun 1850-an.

Namun, kapal selam pertama yang dibuat Jerman tenggelam di pelabuhan Kiel saat menjalani uji coba pada 1 Februari 1851.

Pada 1980, Jerman kembali mengembangkan kapal selam yang diberi nama Nordenfelt I dan Nordenfelt II.

Galangan kapal Friedrich Krupp Germaniawerft yang terletak di Kiel kemudian berhasil menyelesaikan pembuatan kapal selam yang berfungsi penuh pada 1903.

Kapal selam Jerman itu diberi nama Forelle dan dijual ke Rusia. Kapal selam itu bahkan telah digunakan dalam Perang Rusia-Jepang yang terjadi pada April 1904.

Sejak saat itu, Jerman terus mengembangkan kapal selam dengan fungsi dan teknologi lebih baik.

Hingga akhirnya, Jerman telah memiliki 38 kapal selam saat Perang Dunia I mulai meletus pada 1914.

Kapal selam mematikan

Kapal selam U-boat milik Jerman merebut kemenangan saat melawan kapal-kapal perang Inggris pada awal Perang Dunia I.

Pada awalnya, Jerman memang hanya mengandalkan U-boat untuk menghadapi kapal perang musuh.

Namun, sejak Februari 1917, Jerman juga menggunakan U-boat untuk menenggelamkan kapal-kapal dagang lantaran Amerika Serikat mulai ikut campur dalam Perang Dunia I.

Hingga April 1917, tercatat sudah ada 430 kapal Sekutu dan negara-negara lain dengan bobot 852.000 ton yang ditenggelamkan oleh kapal selam Jerman.

Kala itu, Jerman tampak seolah akan memenangi perang, tetapi Amerika Serikat datang dengan lebih banyak kapal.

Pada akhir Perang Dunia I, Jerman mengerahkan 334 U-Boat dan masih ada 226 kapal selam lainnya dalam proses pembuatan.

Kekuatan U-boat Jerman mencapai puncak pada Oktober 1917, kala mereka memiliki 140 kapal selam.

Akan tetapi, Jerman hanya mengerahkan kurang dari 60 kapal selam di lautan dalam satu waktu.

Adapun di sepanjang Perang Dunia I yang berlangsung selama 1914 hingga 1918, U-boat Jerman tercatat telah menghancurkan lebih dari 10 juta ton kapal musuh.

Hal itu terbilang luar biasa karena ukuran kapal selam U-boat Jerman cukup kecil, yakni kurang dari 1.000 ton.

Kehancuran U-boat

Saat gencatan senjata dilakukan pada 1918, Jerman harus menyerahkan semua kapal selam U-boat milik mereka.

Berdasarkan Perjanjian Versailles, Jerman juga dilarang memiliki U-boat pada masa depan.

Akan tetapi, Adolf Hitler, pemimpin Jerman pada masa itu, menolak menaati perjanjian dan tetap membuat kapal selam U-boat lagi.

Saat Perang Dunia II dimulai pada 1939, Jerman mengerahkan 57 U-boat dan berhasil menghancurkan kapal-kapal perang Inggris.

Dengan mengandalkan U-boat, Jerman juga nyaris berhasil memotong garis kehidupan Atlantik Inggris pada Maret 1943.

Namun, Jerman kemudian kehilangan 41 kapal selam karena kalah dari kapal induk pengawal dan pengebom pengintai jarak jauh yang dikerahkan musuh.

Kehancuran U-boat pun membuat Jerman akhirnya mundur sementara dari Atlantik pada Mei 1943.

Adapun selama Perang Dunia II berlangsung hingga 1945, Jerman tercatat memiliki 1.162 U-boat, tetapi 785 di antaranya telah hancur dan tenggelam.

Referensi:

  • https://www.britannica.com/technology/U-boat, diakses pada 19 Juli 2022 pada 13.00 WIB
  • https://uboat.net/, diakses pada 19 Juli pada 13.00 WIB

https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/19/160000979/u-boat--kapal-selam-jerman-yang-jadi-senjata-mematikan-di-perang-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke