Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kekejaman Jepang di Indonesia

Meski menjajah dalam waktu singkat, yakni antara 1942 hingga 1945, Jepang memerintah dengan sangat kejam.

Beberapa contoh kekejaman Jepang selama di Indonesia adalah adanya romusha hingga Genosida Mandor di Kalimantan Barat.

Lantas, apa saja kekejaman Jepang terhadap Indonesia?

Merampas hak rakyat

Kedatangan Jepang dibarengi dengan propaganda Tiga A, yakni Jepang Cahaya, Pemimpin, dan Pelindung Asia.

Selain itu, Jepang juga mengaku sebagai saudara tua dari Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan simpati dari rakyat pribumi.

Akan tetapi, setelah menduduki Indonesia, tentara Jepang kemudian mengambil berbagai kebutuhan dari rakyat, seperti makanan, obat-obatan, bahkan pakaian pun hilang dari peredaran.

Akibatnya, rakyat begitu menderita dan terpaksa mengenakan pakaian serta makan seadanya.

Kerja paksa

Kekejaman Jepang selama di Indonesia juga terlihat pada praktik kerja paksa atau romusha.

Tentara Jepang memaksa rakyat Indonesia, terutama petani, untuk mengerjakan segala sesuatu yang dibutuhkan.

Para pekerja dipaksa terjun ke medan perang, membangun benteng, penjara, dan lain sebagainya.

Setiap hari, para pekerja paksa harus melaksanakan tugas berat tanpa istirahat dan makanan yang cukup.

Menjadikan rakyat kelinci percobaan virus dan bakteri

Ketika menduduki Indonesia, Jepang tengah terlibat dalam Perang Asia Timur Raya dan Perang Dunia II.

Untuk memenangkan pertempuran itu, tentara Jepang menggunakan segala cara, salah satunya adalah dengan senjata biologis.

Metode ini dilaksanakan oleh Operasi Unit 731, yang memiliki laboratorium di Harbin, Tiongkok.

Meski demikian, di Indonesia ternyata ada laboratorium Unit 731 di daerah Klender, Jakarta.

Antara 1942-1943, banyak ditemukan pekerja paksa yang tiba-tiba ditemukan dalam kondisi kritis.

Selain itu, ada juga yang ditemukan dengan menunjukkan gejala tetanus. Hal itu terjadi di Surabaya dan Kalimantan.

Diduga, Unit 731 menjadikan para romusha sebagai kelinci percobaan dari senjata biologis yang mereka buat.

Genosida Mandor

Pendudukan Jepang di Indonesia menyisakan trauma mendalam bagi rakyat di Kalimantan Barat.

Pada 28 Juni 1944, tentara Jepang melakukan pembantaian terhadap rakyat di Mandor, Kalimantan Barat.

Pembantaian tersebut dilakukan karena tentara Jepang mengindikasi adanya pemberontakan.

Tercatat, korban dari Genosida Mandor mencapai ribuan orang.

Jugun Ianfu

Jugun Ianfu merupakan istilah bagi perempuan yang diambil paksa oleh tentara Jepang untuk dijadikan budak seks.

Mayoritas korbannya adalah wanita yang berasal dari Korea, Malaysia, Tiongkok, hingga Indonesia.

Tentara Jepang biasanya mengambil paksa setiap perempuan dari keluarganya, kemudian ditempatkan di rumah bordil.

Tujuan dari penempatan tersebut adalah memudahkan tentara Jepang untuk menyalurkan hasrat seksualnya.

Bahkan, tentara Jepang tidak hanya datang setiap harinya untuk menyalurkan hasrat seksualnya, tetapi juga memukul, menampar, hingga membunuh para Jugun Ianfu.

Selain itu, para Jugun Ianfu umumnya disuntui kontrasespsi supaya steril dan tidak hamil.

Dengan segala perlakuan kejam yang diterima, tidak sedikit Jugun Ianfu mengalami kerusakan pada organ rahimnya.

Referensi:

  • Notosusanto, Nugrogo, (2008). Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/06/16/080000679/kekejaman-jepang-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke